Waingapu, Kompas - Warga Desa Wunga, Kecamatan Hahar, Kabupaten Sumba Timur, salah satu dari 140 desa yang gagal panen tahun ini di Nusa Tenggara Timur, mulai menderita gizi buruk.
Senin (19/4), dari 87 anak balita yang dibina Posyandu Cendana di Desa Wunga, 20 anak teridentifikasi menderita gizi buruk. Tiga anak di antaranya menderita gizi buruk kronis, yaitu Fanis Nggadhu Mbolu (3) dengan berat 8 kg, Aldianus Manuyayu (5) berat 11 kg, dan Alo Nggaba (4) berat 9,5 kg. Saat ini, mereka dirawat di rumah masing-masing.
Beras untuk orang miskin (raskin) sebanyak 23 kg yang dibagikan setiap dua bulan tidak cukup menghidupi satu keluarga dengan jumlah anggota rata-rata tujuh orang. Beras habis dikonsumsi selama 15 hari.
Kader Posyandu Cendana, Keba Penang, mengatakan, stok pangan bagi 267 keluarga di desa itu saat ini sangat minim dibandingkan dengan waktu yang sama tahun 2009. Ketika itu warga bisa panen dan bertahan sampai Mei 2009.
”Jika tidak segera diintervensi, selama musim kemarau 8-9 bulan ke depan, gizi buruk bisa meluas,” katanya.
Saat ini World Vision International (WVI) Sumba melakukan pendampingan dan bimbingan bagi masyarakat, termasuk pengadaan air bersih bagi warga.
Fasilitator WVI, Adi Umbu Dasi, menuturkan, warga harus berjalan kaki selama tiga jam dan menuruni jurang sedalam 100 meter untuk sampai ke sumber air.
Sejak 2008, WVI berusaha membantu dengan mendatangkan mobil tangki. Satu keluarga mendapat air 300 liter per bulan dengan biaya Rp 1.000. Uang itu dikumpulkan untuk membantu warga yang sakit dan kesulitan membeli obat. Namun, banyak warga tidak mampu membayar.
Hasil penelitian menunjukkan, ada air tanah di kedalaman 100 meter. Belum lama ini konsultan yang disewa Pemerintah Kabupaten Sumba Timur mengebor air sampai kedalaman 100 meter, tetapi tak berhasil. Padahal, biayanya Rp 900 juta lebih.
Pemkab Sumba Timur menyediakan mobil tangki air berkapasitas 5.000 liter untuk Kecamatan Hahar, Jumat (16/4), menjelang pilkada. Namun, mobil itu hanya parkir di kantor camat dengan alasan tidak ada dana operasional.
Sekretaris Camat Kecamatan Hahar, Kabupaten Sumba Timur, Tay Nggalanauw mengatakan, mobil tangki diprioritaskan untuk Desa Wungu, Napu, dan Batupuhu. Setiap desa diminta menganggarkan alokasi dana desa Rp 13 juta per tahun untuk biaya operasi mobil tangki. (KOR)
Post Date : 20 April 2010
|