Warga Mulai Memperoleh "Dropping" Air Gratis

Sumber:Kompas - 09 Juni 2008
Kategori:Air Minum

Gunung Kidul, Kompas - Warga di kawasan selatan Kabupaten Gunung Kidul sudah mulai menikmati dropping air gratis dari pemerintah kecamatan. Mobil tangki untuk dropping air gratis memang sudah siap melayani warga miskin yang terkena dampak kekeringan di sembilan kecamatan. Tiap dusun biasanya memperoleh dropping air gratis sebanyak dua kali dalam satu pekan.

Warga Dusun Nglaos, Tanjungsari, Jolajim Pawiro, telah memperoleh dropping air gratis sebanyak dua kali pada musim kemarau kali ini. Tiap kali dropping air, dia mendapat jatah 40 liter setelah satu tangki air bervolume 5.000 liter dibagi untuk warga satu dusun. "Tidak mencukupi, tetapi sangat membantu," ujar Jolajim, Minggu (8/6). Meskipun bantuan air tidak bisa menjadi andalan, warga tetap menanti.

Hingga kini, hanya sebagian warga di Dusun Nglaos yang sudah bisa menikmati aliran air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Jolajim termasuk warga yang rumahnya belum terjangkau aliran PDAM.

Warga Dusun Kemadang Kulon, Tanjungsari, Harjo Sutrisno, mengaku terbantu dengan air PDAM yang mengalir dua hari sekali meskipun tersendat-sendat. Air PDAM di Kecamatan Tanjungsari masih diambil dengan menggunakan jaringan lama dari sistem sungai bawah tanah di Baron. Penambahan debit air dengan jaringan baru dari sistem interkoneksi antara sistem Baron, Bribin, dan Ngobaran diperkirakan baru bisa dinikmati masyarakat pada 2009-2010.

Menurut Harjo, kekeringan di Desa Kemadang memang mulai dirasakan warga. Enam telaga di desa tersebut sudah kering. Telaga itu dulunya berfungsi untuk mandi, mencuci baju, dan memandikan ternak. Warga di pesisir pantai mulai memanfaatkan air dari sumur serapan di ladang untuk mencuci baju dan mandi.

Warga Dusun Ngeluh, Tanjungsari, Kasno sudah mulai membeli air dengan harga Rp 95.000 per tangki dari sebelumnya Rp 75.000. Mahal tidaknya harga air sangat tergantung jauh atau tidaknya jarak rumah warga dengan jalan beraspal.

Kasno mengaku khawatir jika nantinya harga hijauan makanan ternak juga naik di puncak musim kemarau. Dari pengalaman tahun sebelumnya, setiap sapi membutuhkan makan satu rit rumput sepanjang musim kemarau. Satu rit rumput tersebut tahun lalu dijual Rp 400.000 hingga Rp 500.000. (WKM)



Post Date : 09 Juni 2008