|
BOYOLALI (SINDO) – Kendati hujan sudah sering mengguyur sekitar wilayah Gunung Merapi,namun saat ini ratusan warga di Dukuh Stabelan, Belang, dan Takeran, Desa Tlogolele,Kecamatan Selo,Kabupaten Boyolali mengalami krisis air bersih. Kondisi ini terjadi karena saluran pipa yang mengalirkan air bersih dari sumber air di Jurang Sepi, Desa Jrakah ke tiga dukuh rersebut hanyut terbawa banjir. Sehingga warga tidak dapat mengalirkan air ke tempat tinggalnya. Menurut sejumlah warga Dukuh Takeran, Desa Tlogolele, kesulitan mendapatkan air bersih sudah dirasakan sejak tiga hari lalu karena pipa air yang melintasi Sungai Sepi putus tersapu banjir. ”Ini yang menyebabkan kami kesulitan mendapatkan air bersih. Sebab untuk mendapatkan air bersih kami hanya mengandalkan sumber air itu dan menadah air hujan,” ungkap salah seorang warga, Solekan,31,kemarin. Dia mengatakan,sebenarnya kesulitan mendapatkan air bersih ini sudah berlangsung sejak lama. Pasalnya, jumlah air yang disalurkan ke rumah warga tidak dapat memenuhi kebutuhan karena pipa yang untuk mengalirkan air kecil. Menurut dia, untuk mendapatkan air bersih, saat ini warga harus mengambil di sumber air yang berjarak sekitar 10 kilometer dari Dukuh Takeran.Selain itu,warga hanya mengandalkan air hujan yang ditampung dalam bak penampungan atau ember. Warga lain, Harmanto, 40, mengatakan, krisis air bersih ini sangat dikeluhkan warga.Tetapi, kata dia, warga tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi masalah tersebut karena keterbatasan dana. Sementara itu, Kades Tlogolele, Budi Harsono mengakui kerawanan air bersih di desanya. Menurut dia, kondisi Tlogolele yang berada di lereng paling atas Gunung Merapi memang rawan mengalami krisis air bersih. Saat kemarau, sumber air yang ada mengecil sehingga tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan warga. (angga rosa) Post Date : 07 November 2008 |