|
Tuban, Kompas - Pada musim kemarau ini, sejumlah warga di Kabupaten Tuban, Bojonegoro, Lamongan, dan Gresik, Jawa Timur, mulai kesulitan air bersih. Persediaan air di sumber air ataupun waduk sudah menipis dan tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari. Menurut liputan Kompas, Minggu (14/8), warga mulai meminta bantuan pasokan air bersih kepada pemerintah daerah setempat. Kesulitan air bersih terlihat misalnya di Desa Koro, Kecamatan Merak Urak, Kabupaten Tuban. Antrean terlihat mulai pagi sampai petang. Sementara warga tujuh desa di Kabupaten Bojonegoro mulai meminta bantuan pasokan air bersih karena persediaan air bersih di wilayahnya tidak mencukupi. Di Gresik sedikitnya lima kecamatan, yakni Dukun, Manyar, Bungah, Panceng, dan Benjeng, mengalami kekeringan. Sejumlah sumber air ataupun waduk-waduk yang jadi sumber utama irigasi kini telah mengering. Dari Sukabumi, Jawa Barat, dilaporkan, mata air Batukarut yang terletak di Desa Selaawi, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, mulai surut sejak sekitar satu bulan lalu. Akibatnya, PDAM setempat mengurangi jam pelayanan kepada pelanggan. Achdiyat (43), warga Cibeureum, mengatakan, pasokan air dari PDAM ke rumahnya memang berkurang sejak tiga pekan terakhir. Sementara itu, masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir Kalimantan Barat juga mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Selama ini mereka menggunakan air hujan. Dalam dua pekan terakhir, hanya sekali turun hujan sehingga persediaan air untuk kebutuhan sehari-hari menipis. Salam (22), warga Kampung Parit Gadu, Desa Pal XIII, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, mengemukakan, jika persediaan air hujan habis, masyarakat mandi di parit yang airnya berwarna coklat. (HEI/AHA/ACI) Post Date : 15 Agustus 2011 |