Warga Mulai Kekurangan Air Bersih

Sumber:Jurnal Nasional - 12 Agustus 2010
Kategori:Air Minum

MEMASUKI musim kemarau, warga Kabupaten Pacitan, Jawa Timur (Jatim) terutama di wilayah barat mulai kesulitan air bersih. Untuk mendapatkan sumber air bersih di goa-goa, mereka terkadang harus berjalan jauh ke wilayah hutan. "Air yang di embung atau telaga mulai keruh," kata Sudiono, warga Desa Cemeng, Kecamatan Donorojo, Rabu (11/8).

Hal serupa dialami warga Desa Belah. Mereka terpaksa harus berbagi air keruh dengan hewan ternak. Selain mandi dan mencuci, air untuk minum binatang ternak. Kondisi seperti itu sudah mulai dirasakan warga sejak pertengahan bulan lalu. Apalagi, hujan tidak turun lagi. Hingga sumber air di dekat rumah mereka kering.

Jika ingin membeli air, warga merasa keberatan karena harga cukup mahal, Rp1.500 per jeriken ukuran 10 liter. Karena itu, mereka berharap pada pemerintah daerah untuk membangun jaringan pipa atau sumur bor. "Kalau setiap hari harus membeli sebanyak itu kami tidak kuat. Kalau bisa menghadapi Lebaran nanti kami bisa dapat drop air," ujar Paenah, warga desa.

Belum terjangkaunya pemipaan pada beberapa daerah rawan air bersih dibenarkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pacitan. Kepala Subbagian Hubungan Langganan PDAM Kabupaten Pacitan, Slamet Irianto mengatakan, pemipaan terkendala beberapa hal. Antara lain, letak geografis dan sebaran permukiman warga. Selain Kecamatan Donorojo, langganan kesulitan air bersih ada di Kecamatan Punung dan Pringkuku. "Dua kecamatan lain di timur, Ngadirojo dan Sudimoro berpotensi mengalami kesulitan air bersih."

Data PDAM menyebut di Kecamatan Donorojo, dari 12 desa, dua desa belum terjamah pipanisasi. Demikian pula di Kecamatan Punung. Dari total 13 desa, enam belum mendapatkan pemipaan. DKecamatan Pringkuku, masih ada empat desa yang belum teraliri air bersih dari jumlah 13 desa. "Tahun ini baru ada usulan beberapa desa di Kecamatan Punung." David Eka Kuncara



Post Date : 12 Agustus 2010