|
[YOGYAKARTA] Masyarakat di wilayah Kabupaten Gunungkidul dan sebagian Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sudah harus membeli air untuk kebutuhan sehari-hari. Sedang untuk kebutuhan mandi dan ternak, masyarakat terpaksa mencarinya ke sumber-sumber air yang masih bisa dimanfaatkan. Sebanyak 16 dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Gunungkidul saat ini hanya mengandalkan air bersih dari pemerintah dan swasta. Kondisi yang sama juga melanda 24 dusun dari lima desa di Kecamatan Prambanan, Sleman. Kelima desa di Prambanan itu adalah Desa Sumberrejo (7 dusun), Wukirharjo (5 dusun), Gayamharjo (4 dusun), Madurejo (1dusun), dan Sambirejo (7 dusun). Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih tersebut, sejumlah warga mengaku sudah menjual beberapa ternak mereka. Hamdani, salah satu warga Wukirharjo mengatakan, sejak memasuki pertengahan Juni, dia sudah menjual empat ekor kambingnya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Satu ekor kambingnya harus dilepas dengan harga Rp 425.000, meski harga sesungguhnya bisa mencapai Rp 600.000. Menurutnya, meski ada bantuan air dari pemerintah, warga masih tetap kekurangan. Sebab, untuk 24 dusun yang kekurangan air bersih itu hanya mendapat bantuan sebanyak enam tangki setiap hari. "Air itu hanya bisa buat minum dan memasak, mandi atau mencuci, kami harus tetap mencari sendiri," katanya. Akibat kurangnya pengedropan air bersih, sebagian warga terpaksa membeli air dari para penjual. Mereka biasanya patungan membeli air bersih seharga Rp 70.000 per satu truk tangki berisi 7.000 liter. Kondisi yang sama juga dialami masyarakat Gunungkidul. Wilayah langganan kekeringan itu, selalu membutuhkan pasokan air bersih sepanjang musim kemarau. Dikatakan Wakil Bupati Gunungkidul Hj Badingah, saat ini pemerintah kabupaten sudah memiliki 11 unit mobil tangki guna mengirim air bersih ke desa-desa, namun banyaknya pasokan tidak sebanding dengan daerah yang harus mendapatkan droping air. "Anggaran yang dimiliki Pemerintah Daerah Gunungkidul sangat terbatas. Kita juga minta bantuan ke pemerintah provinsi," katanya, pada Jumat (13/7) siang. Dikatakan, penduduk Kabupaten Gunungkidul saat ini mencapai 750.000 jiwa. Dari jumlah itu, 66.000 kepala keluarga atau sekitar 350.000 jiwa merupakan keluarga miskin. [152] Post Date : 14 Juli 2007 |