Warga Mulai Berebut Air Bersih

Sumber:Media Indonesia - 18 Juli 2007
Kategori:Air Minum
JAKARTA (Media): Memasuki musim kemarau tahun ini, warga di sejumlah daerah di Jawa Tengah seperti Magelang, Temanggung, dan Purbalingga serta Brebes mulai kesulitan mendapatkan air bersih dalam dua pekan terakhir.

Di Pekalongan, warga setempat bahkan terpaksa berebut mendapatkan air minum di bak penampungan yang disediakan di desa-desa. Di kabupaten ini setidaknya ada 15.400 kepala keluarga (KK) mengalami kesulitan air bersih sejak dua pekan terakhir. Mereka tersebar di Desa Yosorejo, Tlogopakis, Kasimpar, Tlogohendro, Songgodadi, dan Simorejo di Kecamatan Petungkriyono serta Desa Luragung, Klesem dan Bodan di Kecamatan Kandangserang.

Berdasarkan pantauan Media Indonesia Senin (16/7), ratusan orang terpaksa antre di bak-bak penampungan air bersih. Warga terpaksa mengantre karena aliran air melalui pipa-pipa paralon dari sumber mata air Gunung Beser, Kecamatan Petungkriyono, mulai berkurang. Fikri, 45, warga Yosorejo, Kecamatan Petungkriyono, mengatakan bila sebelumnya air tampungan itu bisa mengalir ke 120 rumah, kini hanya enam bak yang dapat terisi.

Kondisi itu makin parah karena belum ada pasokan bantuan air dari pemerintah daerah setempat. "Kita menduga ada sabotase atau pengambilan air lebih banyak dari desa yang lebih atas, sehingga untuk mendapatkan air harus berebutan," kata Sutisno, 38, anggota Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Desa Luragung, Kecamatan Kandangserang.

Kekeringan di Magelang terjadi di enam kecamatan yakni Kajoran, Ngablak, Borobudur, Salaman, Srumbung, dan Tegalrejo. Padahal, menurut Amin, 48, biasanya kekeringan baru terjadi pada Agustus hingga Oktober. "Mau tidak mau sekarang kami harus sangat menghemat pemakaian air. Untuk mengairi sawah, kadang harus berebut dengan petani lain."

Menurut Edy suyanto, Kepala Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Magelang, 6 Kecamatan tersebut merupakan lokasi kekeringan terparah. "Untuk itu kami telah menyiapkan beberapa langkah antisipasi. Kami siap melakukan dropping air bersih, tapi untuk kebutuhan keluarga saja," ujar Edy.

Sementara itu di Temanggung, tidak kurang sedikitnya 10 dari 20 kecamatan yang ada juga kekurangan air. Akibatnya, sebanyak 45 desa dan 80 dusun terancam kekeringan. Kekeringan itu terjadi di Kecamatan Kaloran, Pringsurat, Kranggan, Jumo, Bejen, Candiroto, Kandangan, Gemawang, Tlogomulyo, dan Bulu. (AS/TS/BN/JI/PO/LD/N-4).



Post Date : 18 Juli 2007