PALEMBANG, KOMPAS - Masyarakat miskin di Palembang masih kesulitan memperoleh air bersih. Hal itu disebabkan biaya pemasangan instalasi air yang ditetapkan Perusahaan Daerah Air Minim (PDAM) setempat minimal Rp 1,1 juta. Kini, sekitar 2.000 keluarga di Palembang belum mendapat akses air bersih.
Warga Musi II, Kecamatan Gandus, Palembang, Sumatera Selatan, Maemunah (38), mengatakan, biaya pemasangan instalasi air ledeng itu terlalu mahal. Penghasilan suaminya sebagai buruh sekitar Rp 600.000-Rp 900.000 per bulan. ”Tak mungkin kami pasang ledeng sendiri karena mahal sekali,” tuturnya di Palembang, Senin (16/5).
Maemunah baru memperoleh akses air bersih di rumahnya setelah mendapat subsidi yang memangkas biaya pemasangan dari Rp 1,1 juta menjadi Rp 300.000. Sebelumnya, ibu dua anak ini harus membeli air untuk keperluan minum, memasak, mandi, dan mencuci dengan biaya sekitar Rp 65.000 per bulan.
Kesulitan yang sama dikatakan Ani (43), buruh cuci warga Sungai Lais, Kecamatan Kalidoni, yang harus membeli air ledeng seharga Rp 1.500 per jeriken berisi sekitar 20 liter. Untuk keperluan sehari-hari, sejumlah warga Sungai Lais menggunakan air dari kolam penampungan air hujan (kambang) dan air Sungai Musi yang berwarna coklat keruh. Untuk menjernihkan air, warga biasa menggunakan kaporit yang dibeli di pasaran.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan, saat ini baru 47 persen warga perkotaan atau sekitar delapan juta keluarga terlayani akses air bersih. Tantangan pemberian akses air bersih untuk warga semakin besar karena sumber air bersih yang semakin langka. Akibatnya, beban ekonomi masyarakat tak mampu pun makin tinggi. ”Mereka harus beli air yang sering kali justru lebih mahal dari air ledeng,” tuturnya saat meresmikan penyerahan program air hibah bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Kota Palembang, yang diberikan Pemerintah Australia melalui Ausaid bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum.
”Akses air bersih memang masih menjadi permasalahan di Palembang, dan merupakan salah satu target untuk diselesaikan,” ujar Wali Kota Palembang Eddi Santana Putra. Total bantuan Ausaid untuk program pembangunan di Indonesia tahun ini mencapai Rp 5,15 triliun. (IRE)
Post Date : 18 Mei 2011
|