Warga Minta Dipasok Air Bersih

Sumber:Pikiran Rakyat - 12 November 2009
Kategori:Air Minum

INDRAMAYU, (PR).- Warga Desa Kalianyar, Kec. Krangkeng, Kab. Indramayu, Rabu (11), menggelar aksi demo agar pemerintah daerah setempat memasok air bersih ke desa mereka. Akibat kemarau selama ini, desa tersebut mengalami krisis air. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya, banyak warga yang terpaksa memanfaatkan kubangan air yang tidak memenuhi syarat kesehatan.

Berdasarkan pemantauan, warga yang berdemo mengakui krisis air telah terjadi selama bertahun-tahun di desa mereka, terutama pada setiap musim kemarau tiba. Terlebih, saat sumur-sumur milik warga mulai kering dan hanya mengalirkan air asin yang tidak bisa dikonsumsi.

"Bahkan saat ini, akibat kemarau panjang, warga sangat bergantung pada kubangan penampung air hujan yang airnya sangat tidak layak dikonsumsi. Oleh karena itu, kami meminta ada pasokan air yang cukup secara berkala ke desa kami," kata sejumlah pengunjuk rasa sambil mengacung-acungkan poster berisi tuntutan warga.

Kubangan air yang dimaksud para pengunjuk rasa adalah kubangan yang dipenuhi tumbuhan eceng gondok dan bukan mata air. Air yang ada di dalamnya berasal dari curahan air hujan yang sempat tertampung hingga airnya berwarna hijau keruh. Itu pun kalau hujan sesekali turun dengan frekuensi yang masih sedikit akhir-akhir ini.

Namun, karena warga tidak memiliki pilihan lain akibat sumur-sumur yang mengering, banyak dari mereka yang memanfaatkan air kubangan tersebut, antara lain untuk mandi, menyikat gigi hingga mencuci pakaian, memasak air, dan beberapa kebutuhan sehari-hari lainnya.

Pada saat unjuk rasa itu berlangsung, tiba-tiba truk tangki air bersih milik PDAM Tirta Dharma Ayu mendatangi lokasi tersebut. Bahkan, tibanya truk itu diikuti kedatangan rombongan yang dipimpin Ketua DPRD Indramayu Drs. H. Abdul Rozak Muslim dan Direktur Utama PDAM Tirta Dharma Ayu H Suyanto, M.T.

Akibatnya, sebagian besar massa yang semula berdemo langsung membubarkan diri dan menyerbu pembagian air bersih secara gratis tersebut.

Casirah (32), salah seorang warga yang ikut berebut pembagian air bersama puluhan warga lain, mengakui susahnya mendapatkan air bersih selama musim kemarau.

"Alasannya sudah tiga bulan ini air dari PDAM jarang mengalir hingga warga kesulitan mendapatkan air," ujarnya.

Meski ada air bersih, warga mengaku sulit untuk membeli. Warga yang punya uang, kata Casirah, memang bisa membeli air bersih yang sengaja didatangkan pedagang ke desanya dengan harga antara Rp 2.000,00 hingga Rp 2.500,00 per jeriken. Namun, warga yang tidak punya seperti dirinya terpaksa memanfaatkan air kubangan atau sesekali ikut berebut pembagian air dari PDAM bila ada pasokan.

Menurut warga, pasokan air dari PDAM seyogianya dilakukan secara berkelanjutan setiap waktu dan dengan jumlah yang cukup hingga warga benar-benar merasa tercukupi kebutuhannya. Jika memanfaatkan air kubangan, jelas sangat berisiko bagi kesehatan.

Belum maksimal

Dirut PDAM Tirta Darma Ayu, H. Suyanto, M.T. mengakui belum maksimalnya pasokan air bersih PDAM ke wilayah Kecamatan Krangkeng yang merupakan salah satu kecamatan di Kab. Indramayu yang mengalami kesulitan air bersih pada saat musim kemarau.

Hal itu dimungkinkan, kata dia, untuk memasok air ke wilayah itu masih mengandalkan pada instalasi milik PDAM Kabupaten Cirebon yang debitnya juga terbatas.

"Di luar itu, pasokan air menjadi tersendat karena adanya perilaku buruk pelanggan yang sering menggunakan pompa hingga banyak pelanggan lain yang tidak kebagian pasokan," tandasnya.

Oleh karena itu, menurut Suyanto, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan sweeping ke tempat-tempat pelanggan yang ditengarai sering menggunakan pompa untuk memperderas aliran air hingga jatah air dapat terbagi merata.

Selain itu, pada tahun 2010 telah direncanakan pembangunan jaringan baru dengan pemasangan pipa berukuran besar ke wilayah Kecamatan Krangkeng hingga dipastikan di musim kemarau tidak akan ada lagi keluhan air bersih di wilayah kecamatan tersebut. (A-96)



Post Date : 12 November 2009