Depok, Kompas - Ribuan pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kahuripan menghadapi gangguan pelayanan air bersih. Mereka menghemat pemakaian air karena stok terbatas. Bahkan, sebagian warga menunda mencuci pakaian guna menghindari pemakaian air dalam jumlah besar.
”Rabu ini kami masih ada stok air tadi malam di bak penampungan dan ember. Saya perkirakan air akan habis Rabu malam. Untuk sementara kami menunda mencuci pakaian,” ujar Edo (40), warga Perumahan Jatijajar, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (5/1).
Edo akan meminta bantuan tetangganya yang memakai mesin pompa air jika stok air habis. Bantuan air bersih dari truk tangki PDAM Tirta Kahuripan Bogor belum tentu datang tepat waktu ketika air persediaannya habis.
Endang (45), warga perumahan yang sama, menelepon petugas PDAM Tirta Kahuripan karena stok air menipis. Selasa (4/1) malam dia tidak sempat mengisi bak penampungan karena terlalu lelah bekerja. Rabu siang truk tangki air bersih PDAM Tirta Kahuripan sampai ke rumahnya. Endang mengeluh air dari truk tangki berwarna keruh.
”Tangki belum dikuras dan dibersihkan,” kata Slamet, petugas pembagi air dari truk tangki PDAM Tirta Kahuripan. Slamet bersama petugas pengirim air lain berkeliling ke sejumlah perumahan pelanggan PDAM Tirta Kahuripan.
Hari pertama gangguan pelayanan belum semua pelanggan memerlukan suplai tambahan karena mereka menyimpan air cukup. Air bersih untuk warga Depok itu berasal dari mata air Ciburial di Kabupaten Bogor.
Mulai pukul 09.00 tanggal 5-8 Januari, pelayanan PDAM Tirta Kahuripan terganggu karena ada perbaikan dan pemasangan pipa. PDAM Tirta Kahuripan adalah BUMD yang dikelola Pemerintah Kabupaten Bogor. Di Depok ada 42.000 sambungan layanan PDAM Tirta Kahuripan.
Umar Syarif, Pelaksana Humas Cabang Pelayanan III Depok, mengatakan, suplai air bersih dari truk tangki diutamakan ke area permintaan warga. Daerah sasaran antara lain Perumahan Jatijajar, Taman Manggis Indah, Taman Manggis Permai, Graha Prima, Tirta Mandala, Hubad, Villa Pertiwi, Permata Duta, dan Kompleks Irenk.
Sekretaris RW 27 Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Robino Hutapea (48), mengaku, mengeluarkan biaya tambahan selama gangguan pelayanan air PDAM. Biaya itu untuk membeli ember tambahan, mengganti biaya air dari tetangga yang memakai sumur bor, dan membeli air isi ulang untuk memasak. (NDY)
Post Date : 06 Januari 2011
|