Warga Memprotes Tempat Pembuangan Sampah

Sumber:Pikiran Rakyat - 11 Maret 2010
Kategori:Sampah Luar Jakarta

BEKASI, (PR).- Warga Kampung Utan, Cibitung, Kabupaten Bekasi memprotes pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) Pasar Induk Cibitung di kampung tersebut. Warga yang mengatasnamakan Forum Warga Kampung Utan itu khawatir pembangunan TPSS tersebut dapat merusak lingkungan karena tidak dilengkapi dengan teknologi yang ramah lingkungan.

”Hanya dibangun tempat pembuangan untuk dikumpulkan secara sementara semua sampah dari Pasar Induk Cibitung,” kata Ketua Forum Warga Kampung Utan Kris Giantoro, di Cibitung, Rabu (10/3).

Ia menjelaskan, sampah pasar yang sebagian besar adalah sampah basah itu akan menyebabkan polusi di Kampung Utan. Warga khawatir limbah yang dikelola dari TPSS mengandung limbah cair yang akan meresap ke dalam tanah sehingga mencemari air tanah.

”Sekarang saja pasarnya tidak ditata dengan baik, apalagi sampahnya. Bau yang menyengat hingga ke perkampungan, warga sudah mengganggu, apalagi ada TPSS,” ucapnya.

Selain itu, kata Kris, warga  mengkhawatirkan pembusukan sampah di TPSS karena TPA Burangkeng yang sudah melebihi kapasitas bisa saja menyebabkan sampah di TPSS akhirnya tidak terangkut. ”Jika terjadi pembusukan sampah dan air lindi sampah masuk ke tanah dan mencemari air tanah kan kami yang rugi. Air bersih sudah susah didapat malah dicemari,” tuturnya.

Protes warga itu pun sudah diadukan ke DPRD Kab. Bekasi. Namun, warga mengaku kecewa dengan DPRD. Pasalnya hingga kini, protes mereka belum mendapatkan tanggapan. Bahkan mereka menduga dewan telah melakukan ”main mata” dengan pengembang pembangunan TPSS tersebut.

”Kami sudah melayangkan surat keluhan, kami juga sudah datang ke dewan, tetapi hingga kini juga belum ditanggapi dengan serius,” kata Sekretaris Forum Warga Kampung Utan Saipul Bahri.

Anggota DPRD Komisi B Romi membenarkan jika warga yang mengatasnamakan Forum Warga Kampung Utan mendatangi DPRD dan mengeluhkan pembangunan TPSS.

Namun, Romi membantah jika DPRD telah ”main mata” dengan pihak pengembang. ”Kami juga perlu mempelajari dulu persoalan apa yang dikeluhkan warga, apakah relevan tidak dengan manfaat dibangunnya TPSS itu” katanya.

Sedangkan, Kepala Dinas Pasar Kabupaten Bekasi Drs. H. Encep S. Jaya saat akan dikonfirmasi, nomor telefon genggamnya tidak aktif. (A-186)



Post Date : 11 Maret 2010