|
BANDUNG, (PR). Warga RW 4 Cicadas Pasar II Kel. Cikutra Kec. Cibeunying Kidul Kota Bandung meminta pemerintah kota segera membangun jembatan untuk pelebaran Sungai Cicadas. Selama ini, setiap kali hujan turun, rumah warga selalu terkena banjir akibat menumpuknya sampah di gorong-gorong Jln. A. Yani. "Dulu, kalau banjir hanya dua RT yang terkena banjir. Sekarang, semua meluas hingga empat RT. Bahkan, banjir juga dialami warga RW 3 yang lokasinya berada di sebelah sungai," ungkap Ketua RW 4 Yanto Riswanto, kepada "PR", usai melaksanakan kerja bakti revitalisasi Sungai Cicadas, Jumat (22/7). Sekira 100 warga dari seluruh RW yang berada di sepanjang sungai ikut terlibat dalam kerja bakti yang akan berlangsung selama tiga hari. Warga yang hadir berharap Pemkot Bandung segera melebarkan jembatan. Saat ini, kondisi sungai dari hulu memiliki lebar sekira empat meter, menyempit menjadi dua meter ketika melintasi Jln. A. Yani (samping Super Bazaar) karena hanya melalui dua gorong-gorong. Kondisi gorong-gorong pun disesaki kabel listrik, telefon, dan pipa PDAM serta sampah sehingga tak muat lagi untuk dilewati air. Akhirnya, air yang seharusnya mengalir ke hilir menjadi tertahan dan jika sungai penuh, menjadi berbalik membanjiri rumah warga. Pada banjir terakhir yang terjadi pekan lalu, air yang menggenang mencapai satu meter dan memasuki rumah warga dari bagian depan, yaitu gang serta dari belakang melalui pipa air. Kondisi itu membuat warga harus meronda semalaman. "Kahoyong warga mah jambatan teh didangdosan janten ageung, sapertos di Cidurian sareng Cibeunying. Janten cai teh moal kapendet deui. Pan ayeuna mah mung nganggo dua gorong-gorong wungkul. Eta oge pinuh ku kabel (Keinginan warga, jembatan diperbaiki dan diperlebar seperti yang ada di Cidurian dan Cibeunying. Sehingga, air tidak akan tersendat lagi. Sekarang, aliran air hanya menggunakan dua gorong-gorong, itu pun penuh oleh kabel-red.)," ujar seorang warga. Membentang 18 km Apipudin, warga RT 4, mengatakan, Sungai Cicadas membentang sepanjang 18 kilometer dari Kel. Cikutra hingga ke Parakan Saat melintasi Jln. A Yani Cicadas (sebelah bangunan Super Bazaar). Kemudian menembus Kec. Kiaracondong dan Antapani. Di Kelurahan Cikutra, Sungai Cicadas melewati RW 15, RW 13, RW 7, RW 6, RW 5, RW 4, dan RW 3. Adapun kondisi sungai yang paling parah terdapat di RW 4 yang berbatasan dengan Jln. A. Yani, karena tumpukan sampah yang tidak bisa masuk ke gorong-gorong menumpuk sepanjang 70 meter dan jadi penyebab banjir. "Kondisi itu diperparah dengan runtuhnya kirmir di Kec. Kiaracondong dan sampai sekarang tidak diangkat sehingga air benar-benar tidak mengalir," katanya. Menurut Apipudin, karena itulah warga akhirnya berinisiatif kerja bakti selama tiga hari dari Jumat (22/7) hingga Minggu (24/7). Warga berharap, pengangkatan sampah dan sedimen (endapan) sungai dapat mengantisipasi banjir. Sejauh ini, bantuan dari pemkot antara lain berasal dari BPLH, Dinas Pengairan, Dinas Pertanian, Dinas Pertamanan dan Pemakaman, PD Kebersihan, dan Dinas Bina Marga. Bantuan yang diberikan berupa dana untuk tenaga borongan, bibit tanaman, pot bunga, pengangkutan sampah, dan peralatan untuk mengangkat sedimen. Berdasarkan pemantauan "PR" di lokasi Sungai Cicadas yang bersebelahan dengan RW 4, Jumat (22/7) siang, kondisi sungai masih kotor dan bertebaran sampah plastik. Air sungai sebelumnya sama sekali tidak mengalir karena di bagian hilir dipenuhi sampah plastik yang sangat padat. Setelah dilakukan kerja bakti dan sebagian sampah dapat terangkat, air sungai yang berwarna cokelat kehitaman pun sedikit demi sedikit mulai mengalir.(A-131) Post Date : 23 Juli 2005 |