Warga Melubangi Pipa Saluran Air PDAM

Sumber:Kompas - 05 Agustus 2008
Kategori:Air Minum

MAGETAN, KOMPAS - Warga Dusun Batokan, Desa Banjarejo, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, melubangi pipa saluran air perusahaan daerah air minum atau PDAM yang melintas di desa mereka. Hal itu dilakukan setelah sepekan terakhir air PDAM tidak sampai ke rumah warga.

Berdasarkan pengamatan Kompas, Senin (4/8), ada dua titik jaringan pipa PDAM yang dilubangi warga. Di dua titik itu, sekitar 200 warga Dusun Batokan secara bergantian mengantre untuk mendapatkan air bersih, mulai pukul 03.00 hingga larut malam.

”Debit air di jaringan pipa PDAM mengecil dan tak mengalir ke rumah-rumah sehingga warga melubangi pipa PDAM itu. Kami tahu hal ini termasuk mencuri, tetapi mau bagaimana lagi?” ungkap Sabar, warga Batokan.

Kepala Bagian Humas PDAM Kabupaten Magetan Gunawan mengatakan, jumlah pasokan air PDAM ke wilayah itu sebetulnya cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih pelanggan.

Namun, sering kali satu sambungan rumah dipakai untuk tiga sampai empat keluarga sehingga pasokan air ke wilayah itu kurang. ”Mereka yang melubangi itu sebenarnya warga yang bukan pelanggan PDAM,” katanya.

Cari air

Di Kabupaten Karangasem, Bali, pasokan air menggunakan sembilan mobil tangki per hari tak mampu memenuhi kebutuhan warga. Sebagian warga terpaksa mencari air hingga 4 kilometer dari perkampungan.

”Sampai kini kami belum pernah kebagian air bersih,” tutur I Wayan Reken, warga Banjar Tkad Hitam, Desa Seraya Timur, Kecamatan Karangasem, kemarin.

Saat ini setidaknya ada 10 desa di Karangasem yang mengalami krisis air parah. Kesepuluh desa itu berada di wilayah Kecamatan Karangasem, Kubu, dan Abang. Sementara, 20 desa lainnya mulai mengalami kesulitan air bersih.

Terkait masalah krisis air bersih di kawasan Kubu dan Seraya, rencana jangka panjang, pemerintah daerah akan mengalirkan air dari sumber di Telaga Waja, Kecamatan Rendang.

Perbaikan irigasi

Masih soal kesulitan air, menghadapi kekeringan yang melanda beberapa daerah, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) saat ini memfokuskan perbaikan saluran irigasi dan perawatan infrastruktur waduk. Dana yang dibutuhkan untuk irigasi diperkirakan mencapai Rp 60 miliar.

”Perbaikan saluran irigasi telah kami koordinasikan dengan Departemen Pekerjaan Umum. Minimal bisa berjalan mulai tahun 2009,” kata Gubernur Jabar Ahmad Heryawan kemarin.

Menurut data, saat ini 94,000 hektar dari 1,8 juta ha wilayah Jabar mengalami kekeringan. Wilayah yang mengalami kekeringan paling luas adalah Indramayu (15 ha) dan Cirebon (9 ha). Untuk wilayah lainnya, rata-rata yang mengalami kekeringan seluas 2 ha. (APA/ANS/REK/GAL)



Post Date : 05 Agustus 2008