|
HUJAN deras selama berjam-jam membuat beberapa wilayah Jakarta terendam. Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, pun mendapat kan banjir kiriman yang mengakibatkan kemacetan panjang. Di Pasar Induk Kramat Jati, banjir merata sejak pukul 09.00.Pada saat itu hujan mulai reda. Genangan dengan ke tinggian 30 cm bertahan ber jam-jam di lampu merah Jalan Pondok Raya (Hek). Akibatnya, kendaraan yang melewati Pasar Induk Kramat Jati dari Pasar Rebo menuju Cililitan terjebak macet hingga dua kilometer. Pasar Induk Kramat Jati masih beraktivitas normal mes ki kendaraan keluar ma suk tersendat. Warga terlihat mengatur lalu lintas secara swadaya. Akibat derasnya aliran air dari Sungai Ciliwung, permukiman warga di Jalan Masjid Al Makmur, Pejaten Timur, Pasar Minggu, juga tergenang. Tak tanggung-tanggung ketinggian air di beberapa titik sempat mencapai 1,5 meter. Air masih tinggi hingga pukul 12.00. “Yang tergenang itu RT 016 dan RT 017 di RW 07, sedangkan di RW 08 yang tergenang cuma rumah di RT 05,” kata Ketua RT 017/07 Pejaten Timur, Nanang, kemarin. Genangan air pascahujan merupakan langganan di ka wasan tersebut. Menurut Na nang, wilayahnya termasuk yang paling rentan terhadap banjir. “Kami sering kebanjiran sampai 1,5 meter. Kalau hujan berhenti, air akan cepat surut. mudah-mudahan tidak ada banjir kiriman,“ harapnya. Tiga RT yang kerap tergenang air dihuni sekitar 280 kepala keluarga. Kendati demikian, belum ada warga yang mengungsi. Mereka masih bertahan di rumah masing-masing. Namun, tampak warga mengemas barang-barang di dalam rumah dan menyimpannya di tempat yang lebih aman. Sejumlah warga, yang tadinya sudah berada di tempat usaha, tampak pulang ke rumah untuk membereskan barang-barang. “Mereka yang pulang itu ialah para pedagang yang tadinya sudah berada di pasar pada waktu subuh Kalau sampai nanti malam air belum surut juga, kami memutuskan untuk mengungsi,“ ucap Nanang. Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan Abdurrahman Anwar bersama beberapa anak buahnya tampak mendirikan posko pengungsi di Masjid Al Makmur. “Yang penting kami siapkan dulu. Sekarang sudah ada beras, mi instan, dan air mineral. Kalau memang jadi mengungsi, kami akan buka dapur umum untuk 500 jiwa,“ jelas Andurrahman di lokasi. Selain di wilayah Kelurahan Pejaten Timur, banjir juga me landa RW 03 Kelurahan Pondok Labu, RW 09 Kelurahan Pesanggrahan, RW 03 Ke lurahan Ulujami, RW 03 dan 04 Kelurahan Rawajati Pancoran, serta di RW 01, 02, 03 Kelurahan Petogogan. “Warga sudah menyiapkan logistik. Kami juga sudah menyiapkan perahu karet bila harus mengevakuasi warga,“ kata Wakil Lurah Petogogan Sarwanto menyikapi hujan di Bogor dan kawasan Puncak tadi malam. Jika kawasan Bogor hujan, banjir kiriman sangat potensial menggenangi permukiman mereka. NESTY TRIOKA PAMUNGKAS Post Date : 20 Februari 2012 |