Warga Manokwari Ikut Lomba Kumpul Sampah Plastik

MANOKWARI, KOMPAS.com - Ratusan masyarakat Kota Manokwari mengikuti lomba pengumpulan sampah plastik dalam rangkaian kegiatan memperingati Hari Ozon Sedunia yang digelar oleh 13 komunitas muda pencinta lingkungan, Minggu (16/9/2012) kemarin di pantai wisata Pasir Putih, Distrik Manokwari Timur, Kabupaten Manokwari, Papua Barat. 

 

Peringatan Hari Ozon Sedunia dipusatkan di dua lokasi wisata Pantai di Manokwari. Di lokasi wisata Pantai Pasir Putih, Kelurahan Pasir Putih, Distrik Manokwari Timur. Dengan menggandeng masyarakat Manokwari, mereka mengadakan lomba pengumpulan sampah plastik. 

 

Pantauan Kompas.com di lokasi lomba, sampah-sampah plastik yang berserakan di lokasi pantai satu per satu dikumpulkan dan dimasukan ke dalam tempat yang telah disediakan. Lomba ini diikuti oleh semua kalangan baik laki-laki, perempuan, termasuk anak-anak. Sampah-sampah yang berhasil dikumpulkan, selanjutnya ditimbang dan yang paling berat mengumpulkan sampah plastik, dianggap sebagai pemenang. Uang sebesar Rp500.000 tersedia untuk juara pertama dan Rp300.000 untuk juara kedua, serta juara ketiga sebesar Rp250.000. 

 

Salah satu warga Kelurahan Pasir Putih, mama Robeka mengaku sangat senang dengan lomba mengumpulkan sampah yang dilakukan oleh kelompok pencinta alam ini. Menurutnya, selain dapat memperoleh hadiah uang, kegiatan ini juga sangat bermanfaat sekaligus mengajak seluruh warga kota Manokwari untuk tetap menjaga kebersihan. 

 

"Kami berharap apa yang dilakukan mereka ini dapat menjadi contoh, agar masyarakat tidak membuang sampah sembarang. namun masyarakat harus membuang sampah pada tempatnya," katanya. 

 

Lomba pengumpulan sampah yang dilakukan di pantai wisata ini, tidak sediki tpun mengganggu warga kota lainnya yang sedang menikmati hari liburannya dengan berwisata di pantai tersebut. 

 

Peringatan Hari Ozon Sedunia ini diakhiri dengan penanaman pohon di sepanjang Pantai Abasi, Kelurahan Pasir Ridho, distrik Manokwari Timur, untuk menjaga terjadinya abrasi pantai, yang sering terjadi akibat pengerukan pasir oleh penambang illegal yang terdapat di wilayah itu. Glori K. Wadrianto