|
Purwakarta, Kompas - Musim kemarau semakin menyengsarakan warga di sejumlah daerah. Warga di Kecamatan Purwakarta dan Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, serta Kecamatan Sindang Kerta dan Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, misalnya, kekurangan air bersih. Mereka terpaksa menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari. Warga Desa Citalang, Purwakarta, terpaksa memanfaatkan air Sungai Ciherang karena sumur mereka mengering sebulan ini. Padahal, air tercemar limbah dari tempat pembuangan akhir (TPA) Cikolotok yang berada di daerah aliran sungai. Didi Sumardi (49), warga Kampung Citalang, Rabu (9/7), mengatakan, beberapa sumur yang belum kering tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan minum atau memasak. Warga terpaksa mandi dan mencuci di Sungai Ciherang meski airnya bau dan terkadang membuat kulit gatal- gatal. Kesulitan yang sama dialami warga Kecamatan Tegalwaru. Di Desa Batutumpang, warga mengambil dari mata air yang berjarak hingga 4 kilometer dari rumah mereka. Di Bandung Barat, Ahmad (40), warga Desa Cicangkang Girang, Kecamatan Sindang Kerta, Rabu, mengatakan, air yang ada di sumur tidak lagi mencukupi untuk keperluan mandi dan mencuci pakaian. ”Saya hanya bisa mengambil tiga ember besar air dari sumur setiap hari. Air dari sumur kami gunakan untuk minum dan masak,” katanya. Adapun untuk keperluan mandi dan mencuci pakaian, Ahmad mengambil dari Sungai Ciluang yang jaraknya sekitar 1 km dari rumahnya. Sekali ambil, ia dapat membawa pulang dua ember masing-masing berisi 5 liter. Bantuan Di Boyolali, Asisten Administrasi Pembangunan Pemerintah Kabupaten Boyolali Robert Andolia Pindongo, Rabu, mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan anggaran dari pos dana tak terduga, pos di Bagian Sosial dan Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat, serta Dinas Kesehatan Sosial untuk mengatasi dampak kekeringan. ”Dana ini untuk bantuan air bersih, kebutuhan pertanian, dan penanggulangan penyakit akibat kekeringan,” kata Andolia. Permintaan air bersih ke Bagian Sosial Pemkab Boyolali mulai diterima akhir Juni lalu. Pemkab Brebes, Jawa Tengah, menurut Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Brebes, Kustoro, Rabu, juga menyiapkan bantuan air bersih untuk membantu masyarakat. Sebanyak 91 desa di sembilan kecamatan di Kabupaten Brebes juga rawan kekeringan. Sembilan kecamatan tersebut meliputi Brebes, Wanasari, Larangan, Bulakamba, Tanjung, Ketanggungan, Losari, Bantarkawung, dan Songgom. Lahan tanaman padi seluas 1.247 hektar di Boyolali juga rusak akibat kekeringan, yakni 1.167 hektar rusak ringan dan 80 hektar rusak sedang. Di Palembang, Sumatera Selatan, hujan lokal dengan intensitas cukup tinggi melegakan petani padi, karena lahan yang kering basah kembali. Sementara itu, volume air di Waduk Darma di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, kian surut dan hanya menyisakan 18,780 juta meter kubik. Stok tersebut digunakan untuk memasok kebutuhan air sawah tadah hujan di Kabupaten Cirebon dan Kuningan hingga September nanti. (mkn/den/eki/wie/oni/ tht) Post Date : 10 Juli 2008 |