|
KLATEN-Musim kemarau yang sudah berjalan sebulan lebih menyebabkan harga air bersih di wilayah puncak lereng Gunung Merapi menyentuh angka Rp 150.000/ tangki. Harga sebesar itu menyebabkan rumah tangga dan takmir masjid kelabakan memenuhi kebutuhan. Menurut warga Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Purnomo sudah beberapa hari ini krisis air terus meluas. ’’Air dari mata air Jeromah yang diandalkan warga tidak mencukupi semua rumah,’’ jelasnya, Senin (16/7). Beberapa dusun di desanya terpenuhi kebutuhan dari mata air itu tetapi beberapa dusun mulai tidak kebagian. Dusun Nglerep ke arah selatan sampai Dusun Geneng Kidul mulai tak mendapatkan pasokan air bersih. Sudah beberapa hari ini warga terpaksa membeli air bersih yang harganya sudah mencapai Rp 150.000/ tangki isi 5.000 liter. Jika tak segera dibantu, warga akan kesulitan sebab satu tangki paling hanya bertahan sepekan. Warga mulai membuat surat permohonan bantuan ke desa dan diharapkan akan diteruskan ke Pemkab Klaten. Tidak hanya rumah tangga, jamaah masjid di wilayahnya juga mulai kerepotan. Sebab air bersih untuk berwudlu sudah tidak ada. Dua pekan lalu ada bantuan untuk air masjid tetapi sudah habis. Meskipun bersuci bisa dengan tayamum tetapi warga berharap ada kepedulian Pemkab atau elemen masyarakat. Ajuan Surat Warga Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang Asmui mengatakan saat ini air masih tersedia di desanya sebab ada pasokan dari mata air Bebeng di Kabupaten Slamen, DI Yogyakarta. ’’Namun warga sudah mulai berhemat sebab jika tidak bulan Agustus sudah mencapai puncak kemarau,’’ katanya. Justru yang saat ini mendesak adalah untuk air masjid sebab sudah tidak banyak persediaanya. Tandon sudah banyak yang habis sehingga warga akan kesulitan untuk beribadah.Camat Kemalang, Drs Bambang Harjoko MM mengatakan bantuan air bersih mulai didrop. (H34-50) Post Date : 17 Juli 2012 |