Warga Kuwiran Tuntut Air Gratis

Sumber:Indopos - 05 Agustus 2007
Kategori:Air Minum
MADIUN - Warga Desa Kuwiran Kecamatan Kare menuntut agar dibebaskan dari beban rekening air PDAM. Tuntutan ini muncul setelah warga mendapat informasi, bantuan jaringan air bersih untuk desa tersebut dialihkan ke PDAM Kabupaten Madiun. Dengan alasan, di desa tersebut tidak terdapat sumber air sehingga tidak memungkinkan dibuat jaringan air bersih secara swadaya.

Berdasar keterangan dari sejumlah warga, diketahui bahwa tuntutan tersebut bermula dari informasi soal bantuan dari Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Provinsi Jatim. Beberapa warga sempat melacak kebenaran informasi tersebut melalui salah seorang anggota DPRD Jatim.

Aksi tersebut mendapat respon dengan datangnya tim dari Dinas Kimpraswil ke Desa Kuwiran. Saat pertemuan dengan perwakilan tokoh masyarakat dan aparat desa setempat, pihak Kimpraswil membenarkan jika ada bantuan pipa untuk Desa Kuwiran. Tetapi bantuan tersebut pengelolaannya diserahkan kepada PDAM.

Pengalihan ini dilakukan karena Kimpraswil mendapat keterangan bahwa di Desa Kuwiran tidak ada sumber air. Selain itu, pipa PDAM di wilayah tersebut banyak yang rusak karena ulah warga. Pihak Kimpraswil akhirnya menyerahkan pengelolaan bantuan tersebut kepada PDAM dengan syarat kebutuhan air untuk warga Kuwiran tercukupi.

Mengetahui bahwa bantuan tersebut dialihkan ke PDAM, warga akhirnya menuntut agar mereka dibebaskan dari pembayaran rekening air. Selain dirasakan memberatkan, warga merasa punya andil atas bantuan yang diterima oleh PDAM. Apalagi warga Kuwiran sudah membentuk panitia dan menyusun proposal bantuan untuk pembangunan jaringan air bersih yang akan dikelola secara swadaya.

Informasi soal tuntutan warga tersebut dibenarkan oleh Ketua Baperdes Desa Kuwiran, Siswo Pranoto. Termasuk soal bantuan untuk Desa Kuwiran yang dialihkan ke PDAM. "Saya sendiri kaget kok katanya ada tembusan surat ke desa terkait dengan bantuan tersebut. Makanya terus ada warga yang melacak ke Surabaya," katanya.

Diakui, sudah ada rencana dari warga untuk membuat jaringan air bersih sendiri. Ini karena biaya rekening air PDAM dirasa memberatkan warga. Setiap pelanggan di Kuwiran harus membayar rekening air Rp 40 ribu-80 ribu per bulan. Padahal saat musim hujan, air PDAM seringkali keruh. "Rencananya membuat jaringan sendiri supaya membayarnya lebih murah," ujarnya.

Saat bertemu dengan tim dari Kimpraswil, lanjutnya, sudah disampaikan bahwa bantuan untuk Kuwiran akan dianggarkan lagi tahun depan. Karena bantuan tahun ini sudah terlanjur dialihkan ke PDAM. Namun, warga menuntut selama bantuan pengganti itu belum terealisasi mereka minta dibebaskan biaya rekening air. "Alasannya, bantuan itu sifatnya bukan komersil. Tapi kalau dikelola oleh PDAM menjadi komersiil karena warga harus membayar," tambahnya.

Sementara itu Kepala Desa Kuwiran Purnomo enggan membeberkan masalah bantuan untuk desanya yang dialihkan ke PDAM. Dia menyatakan, tuntutan warga untuk tidak membayar rekening air tersebut baru sebatas wacana. Dan selama ini tidak ada masalah dengan pelayanan PDAM di desanya. "Soal membayar banyak atau tidak itu tergantung pemakaian," kilahnya.

Diakui, warga Kuwiran mengharapkan ada fasilitas jaringan air bersih sendiri yang dikelola secara swadaya. Hal serupa juga dilakukan di Dusun Bringin dan Menangsari yang masuk wilayah Desa Kuwiran. "Tinggal di Dusun Kuwiran saja yang belum ada jaringan air bersih sendiri. Sebagian besar berlangganan PDAM. Kalau dibanding dengan jaringan sendiri bebannya lebih mahal," ujarnya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas PU Bina Marga Ciptakarya Moh Zainal Abidin mengungkapkan bahwa bantuan pipa tersebut merupakan proyek dari pemprov. Sehingga pengerjaan proyek langsung dilakukan oleh pimpro dari Kimpraswil. "Pemkab tidak menangani proyek itu karena yang mengerjakan langsung dari provinsi," jelasnya.

Soal status bantuan, lanjutnya, berdasar hasil koordinasi Dinas PU dengan Kimpraswil diperoleh keterangan bahwa bantuan tersebut adalah proyek perpipaan untuk wilayah Kuwiran yang disambungkan pada saluran PDAM. Proyek ini untuk memperlancarkan pasokan air bersih dari PDAM ke pelanggan di Kuwiran. "Jadi, proyek perpipaan itu untuk wilayah Kuwiran melalui PDAM. Bukan bantuan yang ditujukan untuk Desa Kuwiran," katanya. (yup)



Post Date : 05 Agustus 2007