Warga Kumpulrejo Berharap Air Bersih

Sumber:Suara Merdeka - 17 Juli 2012
Kategori:Air Minum
ARGOMULYO-Warga Dusun Ngronggo, Kelurahan Kumpulrejo, mulai merasakan kesulitan air bersih akibat datangnya musim kemarau. Sejak Mei lalu, sumur-sumur warga sudah tidak mengeluarkan air dan warga harus mengambil air di sumur yang lokasinya berjarak 300 meter.      
 
Wilayah Kelurahan Kumpulrejo yang merasakan kesulitan air ini khususnya RT 1, 2, 3, dan 4 di RW IV. Mereka harus mengambil air di sumur-sumur warga tertentu yang masih ada airnya. Namun, diperkirakan sebulan lagi sumur-sumur tersebut sudah tidak bisa mengeluarkan air.
 
Muhdi (45), Ketua RW setempat, mengatakan, kondisi kesulitan air seperti ini dirasakan warga setiap tahun. Berbagai upaya sudah dilakukan, misalnya, minta bantuan pemerintah, tapi belum membuahkan hasil.
 
”Kami berharap, daerah ini dialiri air PDAM. Sebab, jika mengandalkan sumber air, daerah ini termasuk sulit,” katanya.  
 
Muhdi menuturkan, warga sudah berupaya sendiri dengan melakukan pengeboran di lingkungan rumah masing-masing. Namun, setelah mengebor, ternyata air tak keluar.
 
”Beberapa warga mengebor sampai kedalaman 14 meter, tapi tak bisa menghasilkan air. Beberapa tahun lalu pemerintah membantu mengebor sampai kedalaman lebih dari 80 meter, tetapi juga tidak menemukan air,” katanya.
 
Menurut Muhdi, sejauh ini pengiriman air dari pemerintah sudah datang. Namun, frekuensinya perlu ditambah. Sebab, sumur-sumur warga semakin kering.
 
”Sejak Mei lalu bantuan air dari pemerintah baru datang enam kali. Kami berharap, setiap hari terus dikirim air untuk semua warga,” katanya.  
 
300 Meter
 
Hal yang sama dikatakan Imron (37), warga RW 04. Dia menuturkan, keluarganya butuh air bersih untuk memasak, mencuci, mandi, dan memberi minum sapi. Saat ini, air mulai sulit dan perlu bantuan pengiriman air.
 
”Sebagian besar warga harus mengambil air di sumber air yang jaraknya sekitar 300 meter. Itupun harus antre karena di situlah satu-satunya sumber air yang masih mengeluarkan air,” katanya.  
 
Dia menuturkan, keperluan air bersih selama ini mengandalkan tampungan dari air hujan. Saat kemarau, bantuan air dari masyarakat yang dikirim menggunakan tangki, biasanya dimasukkan ke bak penampungan.  (H32, J21-85)


Post Date : 17 Juli 2012