Warga Kudus Ambil Air di Belik

Sumber:Kompas - 28 Agustus 2012
Kategori:Air Minum
KUDUS, KOMPAS.com - Krisis air bersih di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, terus meluas. Krisis itu menyebabkan warga mengambil air dari belik (sumur kecil) yang dibuat di sungai mengering.
 
Semula kekeringan ada di Desa Glagahweru dan Kutuk, Kecamatan Undaan, kini meluas ke Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, dan Desa Papringan, Kecamatan Kaliwungu.
 
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kudus mencatat ada lebih kurang 300 keluarga di masing-masing desa itu, yang membutuhkan bantuan air bersih.
 
Warga Dusun Cabean, Desa Papringan, misalnya. Sejak satu bulan lalu, sumur-sumur mereka mengering, sehingga beberapa warga terpaksa mengandalkan air dari belik Sungai Tunggul.
 
Sulami (45), warga Dusun Papringan, mengatakan, air belik dimanfaatkan untuk mencuci dan mandi. Namun jika tidak punya uang untuk membeli air galon isi ulang, air itu diendapkan untuk memasak dan minum.
 
"Biasanya kami mengambil air belik setiap pagi dan sore. Kalau siang hari panas sekali," kata Sulami.
 
Sugeng (65), warga lain mengaku sumurnya mulai krisis air. Dia harus menunggu air sumur keluar lagi semalamam, jika mau mendapat air.
 
Untuk mengatasi itu, Sugeng memperdalam sumurnya, dari semula 12 meter, sekarang menjadi 15 meter. Meskipun begitu, air tetap tidak keluar banyak.
 
"Kami berharap ada bantuan air bersih setiap hari," kata Sugeng.


Post Date : 28 Agustus 2012