|
Palembang, Kompas - Hujan deras yang mengguyur Kota Palembang pada hari Sabtu menyebabkan sejumlah rumah terendam air. Warga kesal karena banjir akibat drainase yang buruk berulang tiap tahun. Akibat genangan air tersebut aktivitas warga jadi terganggu. Bahkan, sejumlah warga terpaksa mengungsikan barang-barang mereka ke tempat yang lebih tinggi. Pantauan Kompas, Sabtu (6/1) sekitar pukul 07.00, genangan air setinggi 10 sentimeter (cm) sampai 30 cm memenuhi sejumlah lokasi permukiman warga di Kecamatan Kemuning dan Kecamatan Kertapati. Beberapa ruas jalan juga tergenang air, seperti Jalan Kolonel H Burlian dan Jalan Veteran. Di Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Kemuning, genangan air memasuki pekarangan dan rumah warga sekitar pukul 04.00. Banjir itu di antaranya berasal dari luapan Sungai Bendung yang melintasi permukiman warga. Luapan sungai Tuti, warga RT 15 RW 04, Kelurahan Pahlawan, mengatakan, ia dan keluarganya harus mengungsikan tempat tidur dan kursi ke atas meja. Hal itu karena luapan dari anak Sungai Bendung yang ada di depan rumah selalu menggenangi rumahnya. Akibat luapan sungai, rumah Tuti yang berukuran 3 x 3 meter terendam air sampai setinggi mata kaki. Di luar rumah, kedalaman air mencapai setengah meter. Genangan air di kawasan permukiman itu baru kering Sabtu malam. Tuti terpaksa tidak dapat keluar rumah seharian karena menunggu genangan air surut. Menurut Muhammad Yuni Leman, warga RT 15 RW 04, Kelurahan Pahlawan, pendangkalan di Sungai Bendung menyebabkan air meluap saat hujan. Dia berharap pemerintah serius menyelesaikan masalah banjir. "Setiap tahun saya bayar pajak. Tetapi masalah banjir selama bertahun-tahun tidak pernah selesai. Tolong pemerintah serius memperbaiki drainase kota," katanya. Perbaikan drainase minim Ketua RT 15 RW 10, Kelurahan Pahlawan, Jawawi, menuturkan, pendangkalan anak Sungai Bendung di kawasan itu telah mencapai satu meter. Pada tahun 1980, kedalaman anak sungai itu sekitar dua meter, kini hanya tinggal satu meter. Akibatnya, kawasan permukiman padat di sekitar sungai itu selalu terendam air saat hujan deras. "Sampai saat ini belum ada upaya dari pemerintah untuk mengatasi banjir di wilayah ini. Makanya kami setiap tahun selalu kebanjiran," tuturnya. Empat sungai Kepala Subdinas Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Kota Palembang, Yahya Ilyas, mengatakan, proyek penanganan banjir tahun ini diprioritaskan pada empat sungai, yakni dua sungai di Kecamatan Sako yang bermuara di Sungai Borang, anak Sungai Bendung, dan Sungai di Kecamatan Talang Kelapa. Anggaran untuk program rutin perbaikan drainase dan proyek penanganan banjir 2007 disediakan dana Rp 19 miliar. Lebih rendah dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 24 miliar. (LKT) Post Date : 08 Januari 2007 |