Warga Kota Kupang Kesulitan Air Bersih

Sumber:Suara Pembaruan - 03 November 2009
Kategori:Air Minum

[KUPANG] Warga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini tengah menghadapi kesulitan air bersih, karena kemarau panjang yang mengakibatkan sumber-sumber air dan sumur mulai mengering. Kesulitan air bersih sangat dirasakan warga yang selama ini hanya mengandalkan sumur di pekarangan rumahnya.

Di Kelurahan Naioni, setidaknya 15 sumur milik warga setempat yang mengering. Demikian pula di Naimata, sekitar 20 sumur juga mengering. Akibatnya, warga terpaksa memesan air bersih yang didistribusikan mobil tanki dengan harga yang cukup mahal. Untuk tanki kapasitas 5.000 liter, warga harus membayar Rp 75.000.

Sekitar 13 sumur warga di Naimata masih berair, tetapi debitnya sangat sedikit. Sehingga, pemilik sumur tidak mengizinkan tetangganya untuk mengambil air di sumur tersebut karena hanya cukup untuk kebutuhan pemilik sumur. Pengambilan air hanya bisa dilakukan antara 3 - 4 ember setiap pagi dan sore. Selebihnya, air sangat keruh dan tidak dapat dikonsumsi.

Saat kampanye menjelang pemiihan wali kota, dua tahun silam, pasangan Daniel Adoe - Daniel Hurek menjanjikan 250 unit sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air ber- sih bagi warga kota. Namun, hingga kini baru delapan sumur yang dibangun. Dua unit sumur bor merupakan bantuan Pemerintah Kota Tynarlo, Belanda.

Wali Kota Kupang Daniel Adoe saat dihubungi via telepon, Selasa (3/11) pagi mengatakan, janji ratusan sumur bor itu tidak perlu dipenuhi karena delapan sumur bor yang dikelola PDAM Kota Kupang mampu menyuplai kebutuhan air bersih bagi seluruh warga kota. Semula direncanakan pembangunan sumur bor 49 kelurahan yang ada. Namun, rencana tersebut tidak dapat direalisasikan karena bergantung pada debit air tanah di setiap kelurahan.

Pengadaan

Dikatakan, pihaknya telah mengalokasikan dana pengadaan mesin pompa untuk menyedot air dari delapan sumur bor tersebut. Pasalnya, mesin pompa yang ada tidak mampu memompa air dalam kapasitas yang besar. Padahal, kajian GTZ yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Kupang, debit air dari delapan sumur itu mencukupi kebutuhan warga kota.

Misalnya, sumur bor di Belo berkapasitas 36 liter per detik. Namun, kapasitas pompa hanya maksimal 10 liter per detik. Ini berarti masih 26 liter per detik yang belum dimanfaatkan masyarakat. Sementara itu, di sumur bor yang ada di belakang Kantor Balai Kota, berkapasitas 20 liter per detik, tetapi mesin pompasnya hanya berkapasitas tujuh liter per detik.

Direktur Utama PDAM Kota Kupang Noldy P Mumu mengatakan, saat ini pelanggan PDAM Kota Kupang tercatat 1.963 pelanggan. [120/106/133]



Post Date : 03 November 2009