Warga Konsumsi Air Kotor

Sumber:Suara Merdeka - 25 Nopember 2011
Kategori:Air Minum
BOYOLALI- Ribuan warga wilayah Kecamatan Cepogo terpaksa mengonsumsi air kotor. Hal itu dilakukan karena  sebagan besar sumber air di Sungai Gandul diterjang banjir bercampur material Merapi.
 
''Ya, biasa seperti ini,'' ujar Sutana (44) tokoh masyarakat Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo.
 
Dijelaskan, sebagian besar sumber air tertutup pasir dan batu. Akibatnya, sumber air pun menjadi kotor. Tak hanya itu, sebagian besar pipa jaringan air bersih pun turut hancur. Warga kemudian bergotong royong melakukan pengecekan dengan cara menelusuri seluruh jaringan pipa. Sebagian jaringan pipa yang rusak berhasil diperbaiki.
 
Namun, karena sumber air kotor, air yang mengalir juga kotor. Diperkirakan, aliran air kotor akan berlangsung selama seminggu ke depan. Tetapi jika kembali terjadi banjir di Sungai Gandul, maka diperkirakan aliran air kotor akan semakin lama. Warga terpaksa memanfaatkan air tersebut untuk kebutuhan sehari- hari.
 
Diendapkan
 
''Kalau untuk minum dan memasak, air diendapkan dulu. Setelah jernih baru digunakan untuk memasak.''
 
Yatno (50) warga lainnya menjelaskan, hampir setiap hari, dia dan sejumlah warga bergantian mengecek jaringan pipa. Pasalnya, bila hujan dereas, maka dipastikan sebagian pipa mengalami kerusakan. Jaringan pipa itu tidak hanya menuju ke Desa Sukabumi saja, namun juga ke sejumlah desa lainnya di Kecamatan Cepogo antara lain, Desa Wonodoyo dan Desa Cepogo.      
 
Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kebangpolinmas) Boyolali, Hasanudin menjelaskan, jaringan pipa air bersih warga di Cepogo memang rawan rusak. Pasalnya, pipa tersebut hanya digeletakkan saja di pinggir sungai. Jika banjir, maka sebagian pipa akan hanyut dan terputus.
 
Pihaknya juga sudah menawarkan bantuan air bersih kepada warga. Namun hingga kini, tawaran belum direspons. Masyarakat menilai masih layak memanfaatkan air dari aliran sumber air di Sungai Gandul. 
 
Hanya untuk kebutuhan memasak ataupun minum, air harus diendapkan terlebih dahulu. Setelah jernih, baru dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari- hari. ''Secara prinsip, kami siap mengedrop air bersih bila memang diperlukan,'' tegasnya. (G10)


Post Date : 25 November 2011