|
CIREBON(SINDO) – Sebanyak 6.000 pelanggan PDAM Kabupaten Cirebon yang tersebar di wilayah Kapetakan,Suraneggala dan Gunung Jati terancam kesulitan air bersih. Hal ini disebabkan datangnya musim kemarau sehingga pasokan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Cirebon minim. Saat ini PDAM setempat hanya mampu menyetok air maksimal untuk satu bulan. ”Selain musim kemarau, minimnya pasokan air juga diakibatkan surutnya debit air di Bendung Rentang. Dampaknya, pasokan air PDAM terus menipis,” papar Kepala Bagian Hubungan Pelanggan PDAM Kabupaten Cirebon Ade Kusnindar,kemarin. Ade menjelaskan, pada musim kemarau tahun sebelumnya, hampir seluruh pelanggan PDAM di wilayah Cirebon Utara tidak memperoleh pasokan air bersih.Kemungkinan besar pada musim kemarau ini kondisi serupa akan terjadi. Ade mengatakan, selama ini untuk memasok air ke wilayah Cirebon Utara,PDAM mengambil sumber air dari aliran Bendung Rentang,Majalengka. Namun, karena pasokan menurun, para petani kerap menyedot air menggunakan mesin. ”Jadi, ketika masuk ke penampungan PDAM, air yang didapat semakin minim,”ujarnya. Menurut Ade, tempat pengolahan air bersih milik PDAM Kabupaten Cirebon terletak paling ujung sehingga paling akhir mendapat air dari Bendung Rentang. Sementara itu, ada informasi bahwa saat ini debit air di Bendung Rentang, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, semakin mengkhawatirkan. Debit air yang tersisa di sana hanya 20.313 m3/detik, dibagi ke Saluran Induk (SI) Sindupraja sebanyak 13.571 m3/detik dan SI Cipelang sebanyak 6,7 m3/detik. ”Debit air di Bendung Rentang pada Mei ini jauh lebih rendah dibandingkan debit air pada bulan yang sama tiga tahun sebelumnya,”kata Joko Suwondo, juru bendung Bendung Rentang, di Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk- Cisanggarung. Menurut Harjono, warga Perumahan Vila Intan,Kecamatan Cirebon Utara, setiap musim kemarau pasokan air dari PDAM kerap tidak lancar. ”Hampir setiap tahun jika musim kemarau,PDAM di sini tidak ada airnya,”katanya. Diketahui, pada 28 Mei 2007, debit air di bendung rentang mencapai 32.537 m3 /detik, sedangkan pada Mei 2006 mencapai 76.603 m3/detik. Makin minimnya debit air di Bendung Rentang dipengaruhi minimnya curah hujan di daerah hulu, yakni Garut dan Sumedang. (tantan sulthon) Post Date : 30 Mei 2008 |