|
KENDAL- Kualitas air yang dipasok dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kendal, dikeluhkan sejumlah konsumen atau warga di Kampung Kenduruan, Desa Krajan Kulon, Kecamatan Kaliwungu, Kendal. Pasokan air yang semula jernih, sejak dua pekan ini agak kehitam-hitaman dan bercampur pasir lembut. ’’Semula saya tidak menyadari kalau air dari PDAM telah tercampur pasir lembut berwarna kehitam-hitaman. Saya baru mengetahui ketika berwudlu pada pagi hari. Saat membasahi wajah dengan air dari kran, mata ini terasa pedih,’’ ungkap Syafi’i (61), warga RT 1 RW 9 Kampung Kenduruan, Desa Krajan Kulon, Kecamatan Kaliwungu, Minggu (21/9). Karena matanya pedih ketika menggunakan air dari kran itu, Syafi’i merasa curiga dan mengecek kualitas air dari PDAM tersebut. ’’Saya memilih berwudlu dengan air dari kran, karena terasa lebih hangat. Karena merasakan pedih di mata, saya kemudian mengecek air yang ada di bak mandi, dan ternyata bercampur pasir lembut berwarna kehitam-hitaman. Air di bak mandi cepat keruh dan harus sering dikuras,’’ tuturnya. Mantan Camat Pageruyung ini mengemukakan, untuk mengurangi campuran pasir dalam air PDAM dia terpaksa menyaring dengan memasang rangkapan kain di setiap lubang kran. Hasilnya cukup efektif dan air yang mengalir lebih jernih. ’’Hanya saja, kain yang berfungsi untuk penyaring di mulut kran harus sering dicuci. Selain itu, kualitas air yang dihasilkan masih belum sejernih sebelumnya,’’ ujarnya. Galian Kabel Telepon Keluhan senada juga disampaikan Nazarudin (28), yang juga warga Kenduruan. Terkait dengan turunnya kualitas air, dia telah meminta penjelasan dari PDAM. ’’Dari penjelasan petugas PDAM, gangguan tersebut dikarenakan adanya pekerjaan galian kabel telepon seluler,’’ katanya. Humas PDAM Kendal Aden ketika diminta tanggapan menjelaskan, menurunnya kualitas air yang disalurkan ke konsumen, terkait dengan pekerjaan galian telepon seluler. ’’Misalnya, pekerjaan galian telepon seluler dari tikungan pasar sore Kaliwungu hingga ke Pandean. Pipa air milik PDAM kebetulan berdampingan dengan galian kabel selular itu,’’ paparnya. Dia menjelaskan, dari hasil pengecekan di lapangan, dari Pasar Sore-Pandean diketahui terdapat puluhan bekas lubang pipa PDAM yang bocor. ’’Lubang-lubang tersebut hanya dibungkus darurat dengan memakai karet ban bekas. Tenaga kerja penggali lubang kabel, sejauh ini juga tidak pernah melaporkan kerusakan itu kepada kami,’’ katanya. Bahkan, pihaknya menduga lubang-lubang pada pada pipa tersebut sengaja dibuat pekerja agar air mengalir di sekitar galian. ’’Hal ini untuk memudahkan pekerjaan menggali, karena tanah menjadi gembur dan mudah digali. Terkait dengan gangguan ini, kami sudah berupaya memperbaiki secara bertahap,’’ papar Aden. (G15-37) Post Date : 22 September 2008 |