Warga Kemawi Tidak Lagi Mikul Air Sejauh 2 Km

Sumber:Kedaulatan Rakyat - 19 Desember 2005
Kategori:Air Minum
MASYARAKAT Desa Kemawi, Kecamatan Somagede, Banyumas, kini tidak perlu bersusah payah lagi dalam memenuhi kebutuhan air bersih. Warga tidak lagi harus mencari air dan mengambilnya sejauh 2 Km di hutan kawasan Perhutani. Kini air datang sendiri karena mereka membangun jaringan perpipaan secara gotong royong.

Kami membuat kelompok pengguna air (KPA) yang beranggota 200 KK. Kami membangun bak di sumber mata air dengan pipa dialirkan ke bak-bak pembagi. Dari bak pembagi didistribusikan kepada para penggunanya, kata Ketua KPA, Tugimin, pekan lalu.

Pembangunan jaringan air bersih ini, lanjutnya, mendapat bantuan dari Rotary Club Purwokerto yang kemudian dikembangkan oleh masyarakat. Melalui swadaya per KK sebesar Rp 250.000, sekarang pada musim kemaraupun warga tidak kebingungan air bersih. Swadaya sebesar itu digunakan untuk pengadaan pipa, stop kran dan meteran.

Dari 200 anggota, yang sudah pasang meteran 166 rumah. Setiap anggota harus membayar Rp 400 per meter kubik. Tarip tersebut hasil kesepakatan. Meski keluar uang, mereka tidak lagi rebutan air terutama pada musim kemarau, ungkap Tugimin.

Kades Kemawi, Kuat Santoso, mengakui selama ini pengadaan air bersih menjadi kendala penduduk yang seluruhnya berjumlah 6.000 orang. Mereka sebagian besar petani, buruh tani dan penderes. Dengan terpenuhinya sarana air bersih, diharapkan dapat mendorong peningkatkan kesehatan dan kesejahteraan warga.

Bangunan jaringan air bersih tersebut pekan lalu diresmikan oleh Subagyo Danuningrat dari Rotary Club Distrik 3400 Jakarta. Bantuan kepada warga Kemawi ini atas kerja sama RC Purwokerto dan RC Kebayoran. Bantuan diberikan bila warga sudah mendirikan kelompok dan sumber mata air harus diuji laboratorium. RC hanya membantu sampai bak penampung yang dananya diberikan secara bertahap, jelas Sekretaris RC Purwokerto, Anton Suparno.

Sebelumnya, RC Purwokerto juga memberikan bantuan yang sama untuk warga masyarakat Darmakradenan dan Ciberung (Kecamatan Ajibarang), Krajan (Pekuncen), Bogangin (Sumpiuh), Kalisalak (Kedungbanteng) dan Kalicupak (Kalibagor). Warga masyarakat desa itu memang sangat membutuhkan air bersih, walaupun seperti di Desa Ciberung ada aliran sungai, kata Anton. (Sgp)-k.

Post Date : 19 Desember 2005