Warga Kemalang Klaten Kesulitan Air Bersih

Sumber:Suara Merdeka - 11 Juli 2006
Kategori:Air Minum
Kemalang, Ribuan warga di Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah (Jateng), mulai kesulitan air bersih. Meski tidak mencukupi kebutuhan, pemerintah daerah setiap hari telah mengirim bantuan ke daerah kekeringan tersebut.Oleh karena bantuan sangat terbatas, banyak warga terpaksa membeli air dari swasta seharga Rp60 ribu sampai Rp80 ribu per tangki isi 4.500 liter. Di Kemalang, air sangat vital selain untuk masak, juga terpenting untuk minum ternak.

Kekeringan di Kemalang, melanda 13 desa di lereng Merapi. Kondisi ini dialami daerah itu setiap kemarau. Selama ini, penduduk hanya mengandalkan air hujan yang ditampung di bak penampungan.

"Kalau kemarau, persediaan air habis. Sumber air pun kering. Keadaan ini berlangsung mulai awal Juli sampai November mendatang," kata Kepala Bagian Sosial Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten H Wagiyono, Senin (10/7).

Daerah rawan air bersih di Kemalang, tersebar di 13 desa dengan jumlah penduduk 34.920 jiwa. Menurut dia, kondisi kekeringan yang terparah di Desa Sidorejo, Tegalmulyo, Balerante, Talun, dan Bawukan.

Kebutuhan air bagi warga tersebut, kata Wagiyono, dibantu pemerintah daerah satu mobil tanki tiap desa. Untuk droping air bersih ke daerah kekeringan itu dioperasikan empat mobil tanki.

Didampingi staf Bagian Sosial FX Parjono, dia menambahkan droping air bersih ke daerah kekeringan di Kemalang, dilakukan mulai 27 Juni lalu. Terutama, untuk Desa Balerante, Sidorejo, Tegalmulyo, dan Talun.

Krisis air bersih di Balerante, terjadi sejak aliran air Bebeng (Sleman) terhenti karena pipa saluran air rusak diterjang lahar panas Gunung Merapi. Jumlah penduduk desa ini 1.668 jiwa, 414 di antaranya di pengungsian.

Bantuan air bersih tersebut, di luar kebutuhan sekitar 2.200 pengungsi bencana Merapi di pos pengungsian Desa Dompol, Keputran, dan Ngemplakseneng. Untuk tiga pos pengungsi ini dibantu 10 tanki.

Untuk bantuan air bersih di daerah rawan bencana kekeringan, Pemkab Klaten tahun ini mengalokasikan anggaran Rp98,7 juta. Jumlah ini belum mencukupi, sehingga diharapkan ada bantuan dari gubernur.

( miol/Cn08 )

Post Date : 11 Juli 2006