|
SEMARANG - Warga di sejumlah permukiman mengeluhkan keterlambatan pengangkutan kontainer sampah dari tempat pembuangan sementara (TPS). Akibatnya, tumpukan sampah menimbulkan bau tak sedap dan mengganggu pemandangan. Keluhan terutama datang dari warga yang bertempat tinggal di sekitar lokasi TPS. Beberapa warga di sekitar TPS mengeluhkan kondisi tersebut mengganggu aktivitas mereka, karena setiap hari selalu menghirup bau busuk. Bejo (30), warga Singosari mengatakan, sampah yang menumpuk di daerah tersebut selain menimbulkan bau tidak sedap juga mengganggu keindahan. Menurut dia, sampah tersebut biasanya diambil dua hari sekali. "Sebaiknya, sampah yang ditampung di enam kontainer itu diangkut setiap hari agar tidak sampai menumpuk," katanya, Jumat (16/6). Minah (60), pemilik warung makan yang berdekatan dengan lokasi TPS menambahkan, pengambilan sampah di daerah itu sering terlambat. "Bau sampah menggangu pelanggan saya yang sedang makan," tuturnya. Sementara Masruri (45), tukang sampah yang mengangkut sampah di daerah Wonodri mengatakan, pengambilan di TPS kawasan Singosari sering terlambat. Hal itu menyebabkan sampah di kontainer makin menumpuk. Hal yang sama juga dikatakan Sulis (30), tukang sampah yang bertugas di Jl Barito. Menurut dia, sampah di TPS kawasan Barito tidak setiap hari diambil, sehingga sering menumpuk. "Untuk sampah yang cepat busuk biasanya dimasukkan ke kontainer, sedangkan untuk botol bekas, jerigen atau yang dari plastik dibuang di samping kontainer," ujar dia yang mengaku sehari tiga kali membuang sampah ke TPS tersebut. Dikatakan, selama ini tidak ada warga yang membakar sampah-sampah tersebut. Kepala Dinas Kebersihan Kota, Drs Cahyo Bintarum MSi mengatakan, aturannya pengambilan sampah selalu setiap hari. Menurut dia, untuk pengambilannya diserahkan ke pihak kecamatan. "Bila terjadi keterlambatan, mungkin karena ada kerusakan pada truk yang digunakan untuk mengangkut kontainer," paparnya. (ric-18d) Post Date : 17 Juni 2006 |