|
JAKARTA -- Para pengguna jasa angkutan umum(angkot) di Terminal Bekasi mengeluhkan sampah yang menumpuk di areal terminal tersebut. Tumpukan sampah menimbulkan bau busuk menyengat yang dikhawatirkan juga berdampak buruk bagi kesehatan warga sekitarnya. ''Sejak tiga hari lalu sampah di terminal tersebut belum diangkut armada dinas kebersihan, sehingga berserakan dan menggangu calon pengguna angkot, ''kata Novianti (25), penumpang angkot, saat ditemui di Terminal Bus Bekasi, Selasa (3/1). Syaiful (32), warga Poncol, Bekasi Timur, karyawan sebuah perusahaan swasta di kawasan Cibitung ketika ditemui di terminal itu juga mengeluh akibat mencium bau busuk sampah sehingga membuat kepala pusing dan perut mual. "Baru saja saya muntah karena mencium bau busuk sampah di terminal ini," ujarnya. Yulianto (48), pengguna jasa angkot lainnya, menyatakan keheranannya sampah bisa menumpuk di dekat kantor Kepala Terminal Bus Bekasi, namun semua itu terkesan dibiarkan saja. Penumpukan sampah juga terjadi di areal Terminal angkot Pondokgede, hingga membuat para pedagang sayuran dan puluhan sopir angkot mengeluhkan bau sampah. Akibatnya, calon pengguna jasa angkot enggan memasuki areal terminal tetapi hanya berkerumun di depan pasar hingga menjadi salah satu penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas di sekitar Pasar Pondokgede. Simorangkir (40), sopir mikrolet jurusan Terminal Pondokgede - Bekasi, mengaku kesal dengan menumpuknya sampah itu sehingga membuat calon penumpang enggan masuk terminal, padahal angkot dilarang berhenti dan mencari penumpang dipintu masuk terminal. "Lihat saja mulai pagi hari pedagang sayuran di areal terminal angkot ini menutup mulut pakai kain kecil, supaya tidak terlalu terganggu bau sampah," katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Bekasi, Dedi Juanda, ketika akan dikonfirmasi soal menumpuknya sampah di Terminal Bus Bekasi dan Pondokgede tidak berada di tempat. Telepon gengamnya pun tidak aktif saat dicoba dihubungi. (ant ) Post Date : 04 Januari 2006 |