|
SALATIGA- Warga RT 7 RW 10 Dukuh Jetis Barat Kelurahan Sidorejo Lor Kecamatan Sidorejo, mengeluhkan saluran irigasi yang melintas di sekitar pemukiman penduduk dipenuhi sampah. Akibatnya, dari saluran itu timbul bau tidak sedap, dan bila terjadi genangan air menjadi sarang nyamuk penyebab penyakit demam berdarah.Ketua RW 10 Sulistyo (47) mengatakan, berkali-kali mereka mengeluhkan kondisi sampah kepada pihak kelurahan saat pertemuan beberapa waktu lalu. Tetapi hingga kini belum ada tanggapan, bagaimana mengatasi banyaknya sampah yang mengalir bersama air di saluran itu. ’’Kami juga telah berkali-kali melakukan pembersihan. Tetapi selama sampah terus masuk dari hulu saluran, tidak ada artinya dilakukan pembersihan oleh warga,’’ kata Sulistyo, kemarin. Dijelaskannya, aliran sampah tersebut berhulu pada saluran yang berada dekat kompleks Pasar Jalan Jenderal Sudirman. Sampah yang hanyut bersama air bermacam-macam, mulai dari dedaunan, plastik, sisa makanan, dan lainnya. ’’Kebiasaan warga di hulu saluran membuang sampah sembarangan, juga merupakan penyebab saluran dipenuhi sampah,’’ ujarnya. Tidak Dibersihkan Sejumlah pintu air di daerah hulu saluran itu juga tidak dapat berfungsi optimal untuk menyaring sampah seperti di pintu air Gedong Kopyah. Diperkirakan karena sampah di pintu air tidak dibersihkan, maka tidak tersaring dan terbawa arus air hingga ke hilir saluran. Dia berharap agar masalah sampah yang memenuhi saluran tersebut mendapat tanggapan dari pemkot. Sebab dampak sampah yang banyak di saluran, mengakibatkan munculnya bau tidak sedap. Lalu saat pergantian musim, kerap warga sekitar saluran air banyak yang terserang demam berdarah. Menurut Sulistyo, beberapa bulan lalu empat anak warga Jetis Barat itu terserang DB, mereka adalah anak-anak dan remaja. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Ir Saryono mengungkapkan, saluran yang dipenuhi sampah merupakan kebiasaan warga yang membuang sampah langsung di saluran air. Pihaknya, melalui PU Pengairan sebenarnya telah menerjunkan petugas lapangan untuk melakukan survei dan pembersihan saluran secara periodik. ’’Kami mengharapkan kesadaran warga, untuk tidak membuang sampah langsung ke saluran,’’ terang Saryono. (H2-16) Post Date : 28 Juli 2008 |