|
Sejumlah warga yang tinggal di BTN Agraria di Jalan RTA Milono Kilometer 3 Palangka Raya, mengeluhkan kualitas air yang dikelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Pasalnya, dalam beberapa hari terahir ini, air ledeng kurang bagus. Menurut seorang warga Hj Aspara (40), Kamis (2/6), air PDAM kurang bagus dikonsumsi karena kotor. "Saya melihat air yang ada di dalam bak warnanya kekuning-kiningan, berbusa dan keruh. Hal itu menyebabkan kurang nyaman dikonsumsi. Apalagi di pagi hari, airnya biasa berbusa," sebutnya. Selain itu, bila air di bak mandi tidak dibersihkan dua hari sekali, maka akan meninggalkan kotoran yang lengket di bak tersebut. "Makanya disarankan kepada pengelola agar memperhatikan kualitas dan pelayanan air. Kalau bisa karyawan PDAM meningkatkan pelayanan agar kualitas air nyaman dikonsumsi," kata Aspara. Direktur PDAM Kota Palangka Raya Darwisem S Taway menyarankan kepada pelanggan yang mengeluhkan tentang kualitas air segera melapor kepada pihaknya, "Kami lakukan semua itu, guna memberi pelayanan yang cukup kepada pelanggan," pintanya. Ia pun berharap dan mengimbau kepada konsumen yang mengeluhkan tentang kualitas dan pelayanan maupun masyarakat yang melihat pipa PDAM atau instalasi yang rusak, untuk menyampaikannya kepada PDAM. "Namun perlu diingat dalam menyampaikan laporan tersebut, pelanggan dan masyarakat agar memberi nama dan alamat yang jelas. Kami di PDAM siap melayani dalam waktu 24 jam," ucap Darwisem. PDAM, lanjutnya, menugaskan para karyawan di lapangan dengan kemampuan yang cukup dan terlatih. Sehingga kalau ada keluhan para pelanggan dan biasanya PDAM membuat kartu kendali untuk memudahkan mendeteksi daerah mana yang bocor dan kurang bagus. "Dengan begitu akan jelas suatu permasalahannya. Kerja sama dan laporan masyarakat yang ada, sangat kami butuhkan guna meningkatkan pelayanan PDAM yang akan datang," beber Darwisem. Pihak PDAM sendiri mengakui kualitas air yang ada sekarang kurang baik. Hal itu karena kondisi alam. "Ada tiga faktor yang sangat mempengaruhi kualitas air yakni manusia, alam dan alat," tandasnya. "Jika penyebabnya faktor manusia itu merupakan kelalaian atau kesalahan dalam pengelolaan. Sedangkan alat juga menjadi faktor penentu kulaitas air yang bersih serta kondisi alam sangat berpengaruh tentang kualitas air," ujar Darwisem menambahkan. ck1 Post Date : 02 Juni 2005 |