Warga Keluhkan Banjir di Petolongan

Sumber:Suara Merdeka - 20 November 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

PURWODINATAN - Sejumlah warga yang tinggal di Jl Petolongan RT 001 RW 004 Kelurahan Purwadinatan, Semarang Tengah, mengeluhkan banjir yang kerap melanda kawasan tersebut.

Ketika hujan, jalan yang menghubungkan Jl MT Haryono - Jl Pekojan itu, selalu banjir dan genangan lama surutnya.

Mahmud Vala, warga sekitar mengatakan, sejak peninggian Jl Agus Salim tahun 2005, Jl Petolongan selalu banjir saat hujan. Menurut dia, genangan baru surut sekitar empat hari. ”Kondisi makin parah ketika hujan dua hari berturut-turut.

Banjir bahkan bisa sepekan baru surut,” katanya, Rabu (19/11). Genangan air, lanjut dia, bisa mencapai lutut orang dewasa. Padahal di sepanjang kawasan tersebut, terdapat pusat bisnis, masjid dan sekolahan. Hal itu menggangu warga yang hendak ke masjid maupun anak-anak yang akan berangkat sekolah.

Selain itu, Jl Petolongan kerap terdapat kendaraan berat yang parkir di kawasan tersebut. Padahal jalan itu hanya memiliki lebar 3 meter. Hal itu menyebabkan jalan mudah berlubang. ”Dampaknya, banyak kendaraan roda dua maupun becak terjatuh ketika melintas pada lubang yang tertutup genangan air,” ujarnya.

Tidak Pernah Banjir

Suyono (37) warga lainnya, menambahkan, sebelum ada peninggian Jl Agus Salim, kawasan Petolongan tidak pernah banjir seperti sekarang ini. ”Dulu ketika hujan, paling lama dalam satu jam, genangan sudah surut. Namun, sekarang bisa sampai berhari-hari,” tambah pria yang sejak kecil tinggal di Jl Petolongan.

Menurut dia, warga telah berusaha selalu membersihkan saluran setiap bulan. Namun, karena Sungai Jl MT Haryono tidak pernah dikeruk, maka usaha itu dinilai sia-sia. ”Gimana tidak sia-sia, karena setiap hujan, Petolongan selalu kebanjiran,” papar Suyono.

Hal senada dikemukakan Toni, warga lainnya. Menurut dia, salah satu solusi mengatasi banjir pada kawasan tersebut, adalah dengan meninggikan jalan. Karena empat perkampungan yang ada di sepanjang Jl Petolongan seperti Kampung Malang sudah ditinggikan. ”Selama jalan tidak ditinggikan, jangan berharap kawasan ini bebas banjir,” tuturnya.

Ketua RT 01 RW 04 Kelurahan Purwodinatan, Soen Ing Kiauw mengatakan, acap kali hujan deras, daerahnya selalu kebanjiran. ”Bahkan rumah saya hingga siang ini (kemarin-red) masih tergenang,” ujar dia.

Menurutnya, banjir yang kerap terjadi di Petolongan salah satu penyebabnya sedimentasi sungai sepanjang Jl MT Haryono yang tidak pernah dikeruk. Kondisi makin parah karena akar-akar pohon peneduh jalan, menjalar di dalam saluran. Hal itu menyebabkan aliran air menjadi tidak lancar.(H36-41)



Post Date : 20 November 2008