SOREANG, (PR).- Warga Kec. Soreang dan Banjaran, Kab. Bandung mengeluhkan pelayanan PDAM Tirta Raharja. Distribusi air bersih dari PDAM sejak beberapa hari terakhir semakin tidak lancar.
"Biasanya kalau sore airnya mengucur, tetapi sudah beberapa hari ini enggak keluar. Bisanya hanya jam 2 pagi sampai jam 5 pagi," kata Buchori (69), warga Kompleks Soreang Indah, Rabu (6/1).
Hal yang sama dikemukakan warga Gading Tutuka I, Novia (43). "Sejak kemarin sudah tidak mengalir, kalaupun ada pada malam hari, itu pun keruh," ujarnya.
Novia mengaku, tidak hanya kali ini kecewa oleh pasokan air PDAM. "Biasanya memang tidak setiap hari menyala terus, bahkan pernah beberapa hari tidak mengalir sama sekali," ucapnya. Dalam sebulan, ia biasa membayar tagihan PDAM Rp 150.000 hingga Rp 200.000.
Warga Desa Kamasan, Kec. Banjaran, Adi Wiyata (40), juga mengeluhkan hal yang sama. "Terpaksa kami minta air ke tetangga yang menggunakan pompa," katanya.
Uji coba instalasi
Direktur PDAM Tirta Raharja Kab. Bandung Rudie Kusmayadi membenarkan adanya gangguan pelayanan tersebut. Ia menuturkan, hal tersebut karena tahap uji coba operasi instalasi pengolahan air di Kec. Cimaung.
"Sudah dua hari ini kami mengadakan uji coba instalasi pengolahan air di Cimaung. Karena pipa PDAM yang lama sudah tua, ada kesulitan koneksi dengan pipa yang baru," ucapnya. Sebagai kompensasi, PDAM menyiapkan enam tangki masing-masing berkapasitas 4.000 liter untuk didistribusikan.
Sekitar 6.000 pelanggan PDAM di Kec. Banjaran dan Soreang, lanjut Rudie, yang paling terkena dampak uji coba tersebut. "Agar tidak semuanya terganggu, kami harus menggilir pasokan air," katanya. Ia berharap, tahapan uji coba operasi instalasi bisa selesai pekan ini.
Menurut Rudie, kondisi air tanah sulit diolah saat curah hujan tinggi seperti sekarang. "Makanya kami mempercepat uji coba instalasi pengolahan air yang di Cimaung karena airnya diambil dari hulu yang masih terbilang jernih," ucap Rudie. (A-175)
Post Date : 07 Januari 2010
|
