Warga Kekurangan Air Bersih

Sumber:Suara Pembaruan - 06 Februari 2007
Kategori:Air Minum
[JAKARTA] Penduduk Jakarta, Depok, dan Tangerang, terutama yang berlangganan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), kekurangan air bersih menyusul instalasi PDAM di Jakarta dan Tangerang rusak karena terendam banjir. Hingga Selasa pagi, para operator PDAM masih memperbaiki kerusakan tersebut, sehingga pelayanan kepada para pelanggan terpaksa dihentikan.

Untuk wilayah pelayanan PT Thames Pam Jaya (TPJ), yakni Jakarta Utara, sebagian Jakarta Pusat dan Jakarta Timur, dalam beberapa hari ke depan akan mengalami gangguan pasokan.

Penyebabnya, instalasi pengolahan air (IPA) di Buaran, Jakarta Timur yang berkapasitas 5.000 liter per detik rusak. Pompa transmisi dan distribusi di sana tidak berfungsi karena terendam banjir sejak Jumat lalu.

Public Relations Manager PT TPJ Devy A Yheanne kepada Pembaruan di Jakarta, Selasa pagi, menjelaskan, kerusakan tersebut mengakibatkan pasokan air bersih kepada para pelanggan belum normal.

"Upaya pemulihan masih berlangsung. Kini, petugas di instalasi itu masih menyedot air dari ruang pompa, kemudian menguras tempat penampungan air atau reservoir," tuturnya. Untuk menguras tempat penampungan air tidak bisa dilakukan dalam tempo singkat.

Sedangkan IPA di Pulogadung, Jakarta Timur, dengan kapasitas produksi 4.000 liter per detik tetap berproduksi.

Gangguan IPA juga terjadi di Tangerang. Pengolahan air bersih di kota maupun kabupaten hingga Selasa pagi masih terhambat karena pompa tersumbat sampah yang hanyut saat banjir. Akibatnya, 60.000 pelanggan PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, dan 15.000 pelanggan PDAM Tirta Banteng Kota Tangerang tidak bisa mendapat pelayanan air bersih secara maksimal.

Di Kabupaten Tangerang, produksi PDAM Tirta Kerta Raharja turun dari 1.175 liter menjadi 800 liter per detik. "Sampah menyumbat saluran pompa yang mengambil air baku Cisadane untuk diolah sehingga dalam beberapa hari ini produksi air terganggu," ungkap Humas PDAM Tirta Kerta Raharja Anda Suhanda, Senin (6/2).

Dia mengaku jika volume sampah semakin banyak akan semakin mengganggu produksi. "Sampah plastik kian banyak saat banjir dan menyumbat pompa sehingga harus selalu dibersihkan," katanya.

Untuk membersihkan pompa yang tersumbat sampah plastik itu, paparnya, cukup sulit karena petugas harus menyelam lalu menarik sampahnya dari lubang pompa.

Dengan gangguan di instalasi tersebut, lanjutnya, pasokan air bersih kepada sekitar 60.000 pelanggan di wilayah Karawaci, Cikokol, Jatiuwung, Pasar Kemis dan Kotabumi terganggu.

"Air sampai ke rumah sangat kecil, bahkan tidak sampai untuk rumah yang lokasinya jauh dari instalasi ini," ujarnya.

Menurut Anda, gangguan pada proses pengolahan air baku menjadi air bersih ini akan terus terjadi selama musim banjir belum reda. Penyebabnya, jika Sungai Cisadane meluap, airnya yang selama ini menjadi sumber bahan baku menjadi keruh.

Anda mengungkapkan, selain Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cikokol, IPA Solear dan IPA Serpong juga mengalami gangguan yang sama. Untuk IPA Solear, selain terendam air, saluran pompa juga tersumbat sampah dan lumpur.

Untuk IPA Serpong yang selama ini mengolah air untuk melayani sebagian Jakarta, Perumahan Bumi Serpong Damai dan Alam Sutera juga kerap terganggu. Begitu pula operator air minum di Kota Tangerang, PDAM Tirta Banteng, Senin, kembali normal setelah Minggu lalu sempat terganggu. Namun Selasa pagi kembali terganggu karena kondisi Sungai Cisadane yang masih belum normal.

Krisis air bersih juga melanda sebagian besar wilayah Kota Depok. Warga kecamatan Sukmajaya dan Kecamatan Cimanggis mengeluhkan air PAM yang terhenti sejak Jumat malam atau Sabtu pagi.

"Baru pukul 10.00 tadi hidup, padahal tetangga depan sejak malam. Namun kecil sekali airnya," tutur Minah, warga jalan Siak, Sukmajaya, Depok Timur.[132/P-11/H-13/R-8/Y-5]



Post Date : 06 Februari 2007