Warga Kekurangan Air Bersih

Sumber:Pikiran Rakyat - 25 Februari 2009
Kategori:Air Minum

GARUT, (PR).- Banjir bandang di Kp. Cileungsing RT 1-7 RW 6, Desa Pasawahan, Kec. Tarogong Kaler, pada Senin (23/2) malam menyebabkan warga kekurangan air bersih. Pasalnya, bak penampungan air bersih tidak dapat menyuplai kebutuhan air bersih warga karena tertimbun longsoran material lumpur bercampur pasir.

Pada Selasa (24/2) pagi, warga mulai membersihkan lumpur bercampur pasir yang tebalnya mencapai 1 m di kediaman mereka serta di sekitar permukiman. Lumpur dan pasir tersebut terbawa arus air dari arah kaki kaki Gunung Gede gugusan Gunung Guntur dan memenuhi saluran air sehingga meluap ke kediaman warga.

Berita "PR" sebelumnya, sepuluh rumah warga rusak berat dan puluhan lainnya tergenang banjir yang diikuti material lumpur bercampur tanah di RW 6 Kp. Cileungsing, Desa Pasawahan, Kec. Tarogong Kaler, Senin (23/2).

Rumah warga yang mengalami kerusakan tersebut di antaranya Nano (25), Aat (45), Maman (40), Ucu (48), Komar (60), Yana (30), Asep (30), Ikoh (50), Yedi (34), dan Wahyu (38). Lumpur bercampur pasir menggenang hingga setinggi 1 meter.

Kerusakan rumah yang diderita kebanyakan pada bagian dinding, terutama rumah panggung hingga material pasir serta sampah masuk ke dalam rumah. Selain rumah, lumpur juga menggenangi Masjid Al-Qodar, musala, dan sejumlah MCK.

Menurut salah seorang warga setempat, Maman (40), ketersediaan air bersih sangat mendesak bagi warga.

"Alasannya, bak penampungan dan sejumlah MCK juga tertutup lumpur. Kami butuh air bersih untuk keperluan sehari-hari, sedangkan aliran air lewat pipa-pipa kecil juga banyak yang hanyut dan hancur," katanya.

Keruk lumpur

Untuk menghindari terjadi banjir bandang susulan, warga sepakat mengeruk lumpur dan pasir yang berada di saluran air dan memperdalam saluran air tersebut. Selain itu, untuk menjaga kestabilan, sisi saluran air diperkuat dengan karung-karung berisi tanah dan dipasang di sepanjang saluran.

Menurut Kepala Desa Pasawahan Sharli, pihaknya masih menginventarisasi kerusakan yang dialami permukiman warga. Sementara Camat Tarogongkaler Drs. Mamat Rahmat menilai, kebutuhan mendesak yang dibutuhkan warga tersebut untuk saluran air bersih berupa paralon sepanjang 500 meter, serta perbaikan sarana berupa bak penampung air bersih.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Garut, Dra. Hj. Elka Nurhakimah, M.Si., menyatakan sudah melakukan pemantauan ke lapangan pada Selasa (24/2) pagi.

"Kami sudah kirimkan bantuan sembako dan peralatan dapur, terutama keadaan warga yang mengalami kerusakan akibat lumpur paling parah," katanya.

Selain itu, diberikan bantuan 500 lembar karung digunakan untuk memperkuat dinding saluran air. "Kami juga kirim beras dan lainnya untuk menunjang kegiatan gotong royong warga," ujarnya.

Mengenai kebutuhan mendesak terkait ketersediaan air bersih yang diminta warga, lanjut Elka, akan dikoordinasikan dengan dinas teknis terkait.

"Alasannya, penampung air tersebut tidak hanya menyuplai kebutuhan air bersih di Desa Pasawahan, tetapi juga menjadi penyalur air bersih bagi warga di Desa Sukareja," ungkapnya. (A-158)



Post Date : 25 Februari 2009