Warga Kedungombo Kesulitan Air Bersih

Sumber:Suara Merdeka - 24 November 2005
Kategori:Air Minum
BOYOLALI - Warga Kedungombo di Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, masih kekurangan air bersih. Untuk mendapatkan air bersih mereka terpaksa harus mengangsu atau mengambil di daerah lain yang jaraknya cukup jauh. Kesulitan mendapatkan air bersih selalu dialami sepanjang tahun khususnya pada musim kemarau.

Desa yang kesulitan mendapatkan air bersih antara lain Klewor, Guwo, Kemusu, dan Desa Genengsari. Pada musim hujan ini sebenarnya warga berharap tidak lagi kesulitan mendapatkan air bersih. Ternyata sumber mata air di desa-desa itu terlihat kering. Kalaupun ada hanya untuk keperluan mandi.

''Karena itu, pemerintah hendaknya segera memberi bantuan sumur dalam atau alat untuk mengendapkan air,'' kata warga Desa Kemusu Nugroho.

Mantan Camat Kemusu Agus Purmanto SH yang kini menjabat Kabag Perlengkapan Pemkab Boyolali mengatakan, untuk mengatasi kesulitan air bersih warga memang mencari di sumber mata air di desa lain. Akan tetapi, bila musim kemarau debit air menurun sehingga terpaksa mengangsu ke daerah lain yang sumber airnya masih ada. ''Ini persoalan yang dialami warga sepanjang tahun khususnya musim kemarau,'' kata Agus yang baru satu bulan menjabat Kabag Perlengkapan.

Dia menjelaskan, untuk Desa Kemusu air bersih sebenarnya tidak terlalu sulit. Sebab sudah mendapat bantuan dari Gubernur Jateng berupa alat untuk mengendapkan genangan air Waduk Kedungombo. Setelah diendapkan air genangan menjadi bersih dan layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Jadi, kondisi air bersih masih relatif lebih mudah dibanding tiga desa lainnya.

Sedang Didata

Camat Kemusu Drs Luwarno mengakui, masih ada desa yang kesulitan mendapatkan air bersih. Saat ini pihaknya sedang mendata untuk selanjutnya dimintakan bantuan kepada Bupati atau Gubernur. Masalah air memang menjadi prioritas utama selain kondisi jalan yang sudah rusak. Karena itu, dalam waktu dekat dia akan mengundang semua perangkat desa untuk mendata desa atau dukuh yang kesulitan mendapatkan air bersih.

Menurut warga, untuk keperluan mencuci, mandi, memasak, dan lainnya setiap keluarga dengan tiga anak dibutuhkan 200 liter per hari. Namun untuk kondisi sekarang, sulit mendapatkan air sebanyak itu. Sebab sumber mata air sudah mulai mengering. Kalau untuk minum ternak tidak ada masalah sebab genangan waduk masih cukup tinggi. ''Yang menjadi masalah adalah air bersih,'' tandas Nugroho.

(shj-16v)

Post Date : 24 November 2005