Warga Kedungbrubus Kesulitan Air Bersih

Sumber:Koran Sindo - 02 April 2008
Kategori:Air Minum

MADIUN (SINDO) - Banjir yang menenggelamkan kawasan Dusun Kedungbrubus,Desa Bulu,Kec Pilangkenceng,Kab Madiun, tak kunjung surut.

Diperkirakan banjir dari Sungai Klino dan lereng Gunung Pandan di kawasan itu akan berlangsung lama. Akibatnya, penderitaan yang dialami 13 kepala keluarga (KK) yang masih bertahan di kawasan itu juga akan semakin berat. Sebab, selain kesulitan menghindari air bah, mereka saat ini juga mulai kesulitan mendapatkan air bersih dan bahan makanan untuk bertahan hidup.

Dari pantauan,ketinggian air bah di papan ukur Waduk Kedungbrubus pada pukul 12.30 WIB kemarin sekitar 8,10 meter.Padahalseharisebelumnya ketinggian air di kawasan itu 8,10 meter. Sehingga,dalam satu hari penyusutan air bah hanya sekitar20-30sentimeter. Air bah lama surut karena air bercampur dengan lumpur dari lereng gunung serta batang pohon,ranting-ranting,dan dahan pohon dari kawasan hutan yang mengumpul di tampungan waduk.Akibatnya, air dari atassulitmengalirke limpahan waduk dan saluran irigasi di bawah.

Sementara, kian hari penderitaan yang dialami warga Kedungbrubus bertambah berat.Selain terpaksa tinggal di tenda pengungsian selama tiga hari terakhir,kini mereka juga kesulitan mendapatkan air bersih. Kini mereka terpaksa menggunakan air bah yang berwarna keruh dan bercampur lumpur itu untuk dimasak atau sekedar mencuci peralatan memasak dan perabotan. Sedangkan,bahan makanan juga semakin menipis.

Sebab, tanaman pangan seperti padi, jagung, ubi jalar, dan ketela pohon yang di-tanam di pekarangan semuanya terendam banjir.Akibatnya, cadangan pangan yang mereka harapkan itu banyak membusuk dan dibiarkan begitu saja di tempatnya. ”Banjir yang ketiga kalinya merendam Dusun Kedungbrubus ini membuat kami semakin susah. Kini, bahan makanan sudah semakin menipis karena tanaman jagung, ubi jalar semuanya terendam.

Penderitaan warga di sini semakin dalam tapi sepertinya pemerintah tidak mau peduli,” ujar Sakri, 52,warga Dusun Kedungbrubus saat ditemui di lokasi,kemarin. Menurut warga lainnya,Sinem, 47,banjir yang melanda Dusun Kedungbrubus selama puluhan tahun baru kali ini terjadi karena di dekat kawasan itu dibangun Waduk Kedungbrubus.

”Dulu tidak pernah terjadi banjir seperti ini, tapi setelah dibangun waduk itu setiap kali turun hujan deras kawasan ini selalu banjir.,”ungkapnya. Menurut Koordinator Pembangunan Waduk Kedung brubus, Riantini,pihaknya saat ini belum bisa memberikan tanggapan mengenai solusi bagi warga Dusun Kedungbrubus yang masih bertahan di lokasi dekat waduk. (muhammad roqib)



Post Date : 02 April 2008