Warga Kecewa Layanan Buruk

Sumber:Suara Pembaruan - 17 Oktober 2008
Kategori:Air Minum

[Jakarta] Sejumlah warga yang diminta komentar mengenai pelayanan air bersih dari PDAM Jaya mengaku kecewa karena dibohongi PDAM Jaya. Warga kecewa karena membayar tarif PAM yang tinggi, namun suplai air sedikit, bahkan sering mati. Layanan juga belum profesional. "Payah kinerja PAM Jaya. Urusan air tidak pernah beres. Kita sudah bayar mahal, tetapi air yang diterima sangat sedikit, bahkan sering mati," kata Adi (25), warga Percetakan Negara, Jakarta Pusat.

Keluhan serupa disampaikan JP Situmorang, warga Sunter Jaya, Jakarta Utara. Dia mengeluhkan pelayanan Air PAM Aetra di Kelurahan Sunter Jaya, Jakarta Utara yang amburadul. Keluhan itu sudah pernah disampaikan ke Aetra via media massa, tetapi jawaban dari Aetra tidak memuaskan. Malah, persoalan tidak selesai hingga kini. Pihak Aetra kembali mengirim surat peringatan akan memutus aliran air jika dia tidak membayar tagihan. "Masak saya harus membayar tagihan untuk air yang tidak saya gunakan?" ujarnya.

Beberapa kali dia berusaha menemui pimpinan Aetra di Sunter Jaya, tetapi tidak bisa ditemui. Sedangkan, staf yang ada tidak bisa memberikan solusi atas masalahnya. Dia kaget dengan adanya tagihan yang tiba-tiba melonjak enam kali lipat. "Di rumah, saya menggunakan air tanah dan air PAM. Rata-rata penggunaan air PAM tiap bulan 8-10 meter kubik (m3). Ternyata, saya menerima tagihan Februari untuk pembayaran Maret dengan catatan meter air mencapai 46 m3," ujarnya.

Dia kaget, sebab dengan tagihan sebesar itu, berarti dia langsung masuk golongan tarif besar. Sebab ada perhitungan tarif dengan pemakaian 0-10 m3 tagihan sebesar Rp 3.550/m3, pemakaian 10-20 m3 sebesar Rp 4.700/m3, dan pemakaian di atas 20 m3 tarifnya Rp 5.500/m3.

"Berarti saya harus membayar besar dengan golongan tarif hingga Rp 5.500/m3. Padahal, biasanya dengan pemakaian 8-10 m3, saya masuk golongan Rp 3.550 per m3. Ini karena petugas dengan seenaknya membuat catatan tagihan tanpa melihat meteran penggunaan. Kalau alasannya ketika itu saya tidak di rumah, seharusnya bisa memperkirakan penggunaan rata-rata sebulan, tidak main getok," tuturnya. [RBW/Y-4]



Post Date : 17 Oktober 2008