|
Malang, Kompas - Warga Desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, mengalami kesulitan air bersih akibat pasokan air dari Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Malang tidak lancar. Kondisi demikian sudah berlangsung bertahun-tahun. Menurut keterangan yang diperoleh Kompas dari warga desa itu, Kamis (29/6), air dari PDAM hanya mengalir ke rumah penduduk tiga hari sekali, terkadang seminggu sekali, bahkan pernah pula terjadi sebulan sekali. Menurut Talib, seorang warga desa itu, aliran air terakhir diterimanya dua hari yang lalu. Pada saat tahu air PDAM akan kembali mampet, masyarakat biasanya beramai-ramai menampung di tandon. "Persediaan air di rumah sudah habis tak bersisa. Aliran air dari PDAM sudah tiga hari berhenti. Untuk kebutuhan makan, minum, dan mandi ya saya harus bolak-balik mengambil air dari mata air," ujar Sutrisno (50), warga desa itu. Saat ditemui, ayah satu anak ini memikul dua ember besar yang masing-masing berukuran sekitar 25 liter. Ia mengambil air dari sumber. Antara sumber air dan rumah Sutrisno berjarak sekitar 350 meter. Untuk membawa air, dia harus menempuh jalan tanah mendaki dan sedikit curam. Sutrisno mengatakan, kesulitan air yang dialami warga desanya memang terbilang ironis. Pasalnya, di sekitar lingkungan mereka berdiri sedikitnya empat kompleks perumahan yang masing-masing sudah memiliki tandon air sendiri. Air dari tandon tersebut hanya mengaliri rumah-rumah dalam kompleks. Salah seorang ibu rumah tangga, Utami, mengatakan, dalam sehari dia bisa mendatangi sumber mata air sebanyak dua kali, untuk mandi dan mencuci pakaian. "Ketika air PDAM di rumah mengalir, saya pun selalu memilih untuk mandi di sumber. Sebab, air PDAM selalu keruh dan kotor. Bahkan, sehabis hujan deras air PDAM sering bercampur tanah," ujarnya. Dengan kondisi semacam itu, Utami mengatakan, air PDAM hanya dapat dimanfaatkan untuk mencuci pakaian. Sedangkan untuk mandi dan kebutuhan memasak, dirinya pun tetap mengandalkan mengambil air dari sumber. Sementara itu, Direktur Utama PDAM Kabupaten Malang M Hasan mengatakan bahwa pihaknya sudah mengetahui kondisi tersebut. PDAM saat ini sudah berkoordinasi dengan aparat Kecamatan Dau untuk berupaya menjernihkan air. Dengan upaya ini air akan dibuat menjadi lebih jernih dan mampu mengalir lancar tiap hari. "Sejauh ini, kami tengah berusaha agar kegiatan penjernihan air itu dapat segera dilaksanakan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," katanya. " Untuk kebutuhan makan, minum, dan mandi ya saya harus bolak-balik mengambil air dari mata air. " Sutrisno, warga desa.Oleh regina rukmorini Post Date : 30 Juni 2006 |