Warga Kalinyamat Kesulitan Air Bersih

Sumber:Suara Merdeka - 28 Juli 2008
Kategori:Air Minum

TEGAL - Sejumlah warga di Kelurahan Kalinyamat Kulon, Kecamatan Margadana, pada awal musim kemarau ini mulai kesulitan air bersih. Sebagian sumur mereka sudah mengering, sehingga untuk kebutuhan memasak maupun minum terpaksa harus beli.

Seorang tokoh masyarakat Kelurahan Kalinyamat Kulon, Asmawi Azis mengatakan, kejadian tersebut sudah berlangsung sejak sekitar satu bulan lalu. Karena itu, ia meminta Pemkot untuk secepatnya memberikan bantuan air.

Menurut dia, untuk kebutuhan air minum dan memasak, warga harus membeli di sumur artetis dan pedagang air keliling. Sementara, untuk mandi sebagian warga terpaksa menggunakan air sumur yang baunnya bacin.

’’Itu dilakukan mereka untuk menghemat biaya pembelian air,’’ katanya.
Asmawi menambahkan, selain meminta segera ada pengedropan air bersih, pihaknya juga mengusulkan agar wilayahnya bisa segera dialiri air PDAM.

Pasalnya, sudah beberapakali mengusulkan belum ada tanggapan.
’’Paling tidak dengan adanya PDAM, jumlah warga yang kesulitan air bersih yang terjadi rutin setiap musim kemarau bisa dikurangi,’’ ujarnya.

Hal serupa juga disampaikan warga lainnya, Cayem (52). Menurut dia, akibat sumur kering ia harus membeli air. Kebutuhan memasak dan air minum setiap hari mencapai dua jerigen.

Karena itu, dalam satu bulan ia harus mengeluarkan uang sekitar Rp 30.000. ’’Kami berharap pemerintah segera bertindak untuk membantu warga,’’ katanya.

Kepala Kantor Kesbanglinmas, Sugeng Suwaryo ketika ditemui beberapa waktu lalu mengatakan, dari hasil pantuannya ada 13 kelurahan yang pada musim kemarau selalu kekurangan air bersih.

Yakni, Mintaragen, Slerok, Kejambon, Panggung, Mangkukusuman, Randugunting, Kalinyamat Wetan, Cabawan, Margadana, Panggung, Kalinyamat Kulon, Krandon, dan Pesurungan Kidul.

Menurut dia, untuk menangani persoalan tersebut pihaknya siap melakukan droping air. Meskipun demikian, ia mengaku, belum ada laporan dari aparat kelurahan maupun kecamatan tentang permintaan pengedropan air.
’’Kami telah koordinasi dengan PDAM untuk menyiapkan mobil tangki, bila sewaktu-waktu ada permintaan air bersih dari warga langsung dilakukan pengedropan,’’ ujarnya.

Tiga Sumur

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Ir HM Wahyudi MM mengatakan, untuk mengatasi masalah air bersih, Pemkot tahun ini membangun tiga sumur artetis dengan anggaran mencapai Rp 1,2 miliar. Yakni di Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, Kelurahan Muarareja, dan Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat.

Menurut dia, saat ini proses pekerjaan sudah mulai dilakukan rekanan. Rencanannya, kedalaman pengeboran untuk pemasangan pipa di masing-masing tempat sekitar 120 meter.

Ditargetkan, proyek yang didanai dengan menggunakan dana alokasi khusus (DAK) itu selesai Oktober 2008.

Wahyudi menambahkan, dengan selesainya proyek tersebut, diharapkan dapat mencukupi kebutuhan air sekitar 375 warga. Pasalnya, kapasitas pompa bisa mencapai 5 meterkubik/jam.

’’Idealnya, untuk satu sumur artetis dapat mencukupi kebutuhan air bersih sekitar 125 warga. Namun, tidak menutup kemungkinan apabila pompa yang digunakan lebih kuat, jumlah air yang keluar lebih banyak sehingga kebutuhan warga terpenuhi,’’ katanya. (H17-15)



Post Date : 28 Juli 2008