Jakarta, Kompas - Warga Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, meminta pemerintah segera mengeruk kali-kali yang ada di wilayahnya. Jika tidak, pada musim hujan yang akan datang, warga akan mengalami banjir lagi. Apalagi, saat ini rumah pompa air Dewa Ruci, Semper Barat, sudah siap dioperasikan.
”Pompa air itu untuk mengurangi luapan air di wilayah Semper Barat. Hanya saja, pembuangan airnya diarahkan ke Kali Bogor yang mengalir ke Kali Banglio. Warga yang tinggal di sekitar Kali Bogor dan Kali Banglio yang terancam kebanjiran,” kata Fhilys Sudiyanto, Ketua Dewan Kelurahan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (11/8).
Fhilys mengatakan, warga Kalibaru tidak keberatan air dari pompa Dewa Ruci dialirkan ke wilayah Kalibaru. Namun, pemerintah harus melakukan normalisasi Kali Bogor dan Kali Banglio terlebih dahulu.
”Selama delapan tahun saya menjadi Dekel (Dewan Kelurahan), kedua kali itu belum pernah dilakukan pengerukan. Jika tidak dilakukan pengerukan, sama saja pemerintah menyelesaikan masalah dengan masalah,” papar Fhilys.
Hal senada juga dilontarkan oleh Mulyadi (40), warga RT 10 RW 07 Kalibaru. Dia mengakui, sebelum pompa air dibuat, di wilayahnya memang banjir, tetapi hanya sekitar 10-15 cm. Setelah pompa air jadi dan airnya dialirkan ke wilayahnya, banjirnya menjadi sepinggang orang dewasa. ”Kali di bagian sini saja yang terlihat lebar, tetapi lihat saja, sampah dan lumpur di dasar kali sangat tebal. Kalau di bagian utara, lebar kali menyempit karena penuh sampah,” kata Mulyadi yang tinggal di wilayah itu sejak tahun 1996.
Menurut Fhilys, warga telah menulis surat kepada Dinas PU Provinsi Jakarta dengan tembusan ke wali kota dan camat setempat sejak November 2008.
Warga meminta untuk bisa berdialog mengenai pompa air dan normalisasi kali. Namun, permintaan warga itu hanya dijawab dengan selembar surat dari Camat Cilincing yang mengatakan, pompa air Dewa Ruci tidak akan dioperasikan sebelum normalisasi Kali Bogor dilakukan.
”Tetapi, pada kenyataannya, hingga sekarang normalisasi tidak pernah dilakukan. Dalam APBD 2009 yang saya baca, pemerintah hanya berencana melakukan normalisasi Kali Banglio. Itu pun hingga pertengahan 2009 ini normalisasi belum juga dilakukan,” kata Fhilys.
Sementara itu Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Perairan Jakarta Utara Irfan mengatakan, pemerintah memang berencana untuk melakukan normalisasi di beberapa kali di Jakarta Utara, termasuk Kali Banglio.
Namun karena anggarannya baru keluar Juli-Agustus, pekerjaannya baru bisa dilakukan September. ”Saat ini masih proses tender. Saya berharap masyarakat bisa bersabar, yang pasti September pengerukan sungai akan kami lakukan,” kata Irfan.
Di Jakarta Utara terdapat 13 muara, yang saat ini kondisinya sebagian sudah dipenuhi sampah. Bagi warga Jakarta Utara, ancaman banjir tidak hanya datang pada musim hujan, tetapi juga dari air pasang. Akibatnya, setiap bulan warga Jakarta Utara yang berada di pesisir dan sekitar muara pasti kebanjiran. (ARN)
Post Date : 12 Agustus 2009
|