|
BANDUNG, (PR). Kendati Pemkot Bandung mengurungkan niatnya untuk membuang sampah ke TPA Jelekong, warga sekitar TPA masih bersiaga untuk memastikan tidak ada lagi aktivitas pembuangan sampah. Bahkan, Jumat (19/5) malam lalu hampir terjadi keributan ketika warga menghadang truk-truk pengangkut sampah melewati pemukiman. Warga berhamburan ke jalan masuk lokasi TPA sekira pukul 1.00 WIB setelah mencurigai ada truk sampah. Tapi keributan dapat dihindari, karena menurut salah seorang petugas, mereka salah alamat, seharusnya ke TPA Babakan, ujar tokoh masyarakat di RW 04, Kp. Cilayung, Kel. Wargamekar, Kec. Baleendah, Kab. Bandung, Edy Suryana, Minggu (21/5). Menurut Edy, hal itu membuktikan warga yang menolak difungsikannya kembali TPA bukan hanya dari warga di RW 04. Di depan saja tiba-tiba ada spanduk yang menyatakan penolakan, padahal itu bukan warga kami yang membuatnya, ujarnya. Berdasarkan pengamatan PR, mulai dari jalan masuk ke lokasi TPA, terpampang spanduk berukuran 7 x 1,5 meter yang menyatakan penolakan warga terhadap difungsikannya kembali TPA Jelekong. Pro-kontra Menurut salah seorang warga di RW 05, Dadan, di tingkat masyarakat terjadi pro-kontra mendukung difungsikannya kembali TPA. Saya sih, mau difungsikan lagi silakan, enggak juga gak apa-apa, tapi kalau bisa mah jangan, karena bau, katanya. Seperti diberitakan, Bupati Bandung, H. Obar Sobarna, S.I.P. dan Wali Kota Bandung, Dada Rosada, berniat menemui warga Kel. Wargamekar yang tidak menyetujui difungsikannya kembali TPA Jelekong. Atas rencana itu, Dadan tidak pernah mendengarnya. Sedangkan menurut pendapat Edy, pihaknya akan welcome kepada kedua pemimpin daerah tersebut. Silakan saja datang ke sini, kami akan terima baik-baik. Tapi soal TPA, kami akan tetap menolak, katanya. Lima bulan sejak ditutup TPA Jelekong, lanjut Edy, warga baru terbebas dari bau sampah yang menyengat siang malam. Apalagi kalau siang, banyak lalat masuk ke rumah kami, ujarnya. Kondisi serupa dialami oleh Edi, warga RW 04 Kp. Batugajah, Kel. Jelekong, Kec. Baleendah. Meski letak rumahnya agak jauh dari lokasi TPA, tetapi lalat hijau dari TPA, kerap mengerubungi rumahnya. Percepat Nagreg Berbeda dengan di Jelekong, masyarakat Kp. Legoknangka, Desa Ciherang, Kec. Nagreg menyatakan dukungannya terhadap rencana pembangunan pengolahan sampah di daerahnya. Untuk itu, beberapa organisasi pemuda, ormas, dan partai politik di Kec. Nagreg akan membentuk wadah yang akan memfasilitasi percepatan pembangunan industri pengolahan sampah di Nagreg. Hal ini telah disepakati dan akan dilaporkan ke Kantor Kesatuan Bangsa Kab. Bandung, ujar salah seorang tokoh masyarakat setempat, Yayan Heryana. (A-156) Post Date : 22 Mei 2006 |