Warga Jarang Miliki "Septic Tank"

Sumber:Pikiran Rakyat - 01 Juli 2009
Kategori:Sanitasi

GARUT, (PR).- Warga Kab. Garut jarang memiliki septic tank, yakni lebih dari 50% sehingga membuang limbahnya langsung ke sungai. Hal itu menyebabkan pencemaran sungai yang kontribusinya sama dengan industri.

Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi se-Wilayah IV Jawa Barat membahas fungsi dan antisipasi pemeliharaan lingkungan di Kantor Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (BKPP) Wilayah IV Jawa Barat Jln. Ahmad Yani Kab. Garut, Selasa (30/6).

"Hal itu diakibatkan belum seluruhnya masyarakat menyadari kesehatan sehingga mereka memilih untuk membuang kotoran melalui saluran atau sungai daripada harus membuat septic tank," kata Kepala BKPP Wilayah IV Jawa Barat Tb. Hisni.

Jumlah penduduk Kabupaten Garut tercatat sebanyak 2.309.773 jiwa, terdiri atas 1.174.800 laki-laki dan 1.134.973 perempuan. Kab. Garut terdiri atas 42 kecamatan, 19 kelurahan, dan 400 desa dengan luas wilayah 306.519 ha.

Akibat masih banyaknya masyarakat yang membuang kotoran ke saluran air atau kali, menurut Hisni, mengakibatkan pula terjadinya pencemaran terhadap sejumlah sungai di Kab. Garut.

"Oleh karena itu, berdasarkan penelitian, pencemaran terbesar pada Kali Cimanuk diakibatkan dari limbah kulit Sukaregang. Akan tetapi, kalau dipersentasikan, pencemaran domestik yang dihasilkan dari rumah-rumah, khususnya limbah manusia dan rumah tangga, lebih besar dari pencemaran limbah kulit Sukaregang," tutur Hisni.

Untuk itu, lanjut Hisni, agar lingkungan selalu terjaga, pemerintah telah menjadikan pembuatan septic tank sebagai syarat keluarnya izin membangun rumah, terutama di perumahan-perumahan. (A-158)



Post Date : 01 Juli 2009