Warga Jakarta Utara Kesulitan Air Bersih

Sumber:Kompas - 26 Juli 2007
Kategori:Air Minum
Jakarta, kompas - Warga di sebagian besar wilayah di Jakarta Utara saat ini dilanda kesulitan air bersih. Di beberapa kelurahan, air ledeng yang biasanya mengalir sepanjang hari ke rumah warga berhenti total. Di sebagian rumah pelanggan lainnya, volume air menurun drastis dengan lama kucuran yang singkat.

"Di rumah saya, air sudah tidak mengalir sejak Sabtu pekan lalu. Pokoknya, parah, kering total. Dari pipa hanya keluar angin," kata M Manik (53), warga RT 12 RW 05, Kelurahan Warakas, Tanjung Priok, Rabu (25/7) siang.

Setiap hari keluarga Manik harus membeli air dari pedagang keliling yang menjajakan air dengan gerobak dorong. Dalam sehari dia membeli tiga gerobak air dengan harga Rp 7.000 per gerobak. "Satu gerobak berisi enam jeriken atau tiga pikul. Isi per jeriken 25 liter," katanya.

Dia menuturkan, setiap ada kesulitan air, biaya ekonomi rumah tangga membengkak. Selain untuk membeli air dari gerobak dorong, yang biasanya digunakan untuk mandi, cuci, dan kakus, Manik juga membeli air isi ulang untuk minum karena jika air ledeng ada, dia tidak perlu membelinya.

Hal ini tidak terjadi di wilayah Tanjung Priok saja, di sejumlah kelurahan di Kecamatan Koja, Cilincing, dan Pademangan, warga juga kesulitan air. Banyak pelanggan yang tinggal di RW 08, RW 09, dan RW 10 di Kelurahan Kalibaru, misalnya, memutuskan sambungan air dengan pihak operator yang memasok air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Masalah itu juga diakui Lurah Kalibaru Tambah Suhadi.

Astini, warga RT 01 RW 10, Kalibaru, mengaku enggan membayar abonemen air PDAM Rp 15.000 per bulan.

Air sumur asin

Kesulitan Astini semakin bertambah karena air di sumur yang dibuatnya dengan biaya hampir Rp 1,7 juta terasa asin sehingga hanya cukup untuk mandi dan mencuci. Dia terpaksa membeli air dari gerobak dorong untuk memenuhi sebagian kebutuhannya, termasuk konsumsi.

Warga RW 01, 02, 03, dan 04 di Marunda, Kecamatan Cilincing, lebih tersiksa karena sudah tiga bulan kesulitan air bersih. Warga RW 04 merasa diabaikan pihak penyuplai air bersih. Masalah itu sudah sering diadukan, tetapi belum ditanggapi.

Di Tugu Selatan, Kecamatan Koja, dan Rorotan di Cilincing, air tetap mengalir, tetapi dalam sehari mengucur selama satu hingga dua jam saja, antara pukul 02.00 dan 04.00

Direktur Hubungan Eskternal Thames PAM Jaya Ramses Simanjuntak mengatakan akan mengecek masalah tersebut ke bagian distribusi. Dia juga sebelumnya menemukan kasus kesulitan air bersih di Sunter. (CAL)



Post Date : 26 Juli 2007