|
Jakarta, Kompas - Kendati masyarakat sudah berteriak kekurangan air bersih, Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya mengklaim pasokan air dari Jatiluhur dan Tangerang masih normal. Dari total distribusi ke masyarakat 18.260 liter per detik, sebanyak 16.000 liter per detik berasal dari Jatiluhur dan 2.260 liter per detik dari Tangerang. Direktur Teknik PAM Jaya Kris Tutuko, Selasa (5/9), mengatakan, pasokan air sempat turun pada bulan Juli lalu. Akan tetapi, saat ini sudah normal kembali. Awalnya, Tutuko membantah adanya kekurangan air di tengah masyarakat, menyusul kemarau yang masih berlangsung sampai Oktober mendatang. "Tidak ada gangguan pasokan air. Kalau masyarakat tidak menerima air PAM, mungkin terjadi gangguan berarti distribusi. Misalnya pipa bocor atau tertutup kotoran," ujar Tutuko. Kemungkinan lain, kata Tutuko, ada gangguan pengiriman air dari Curug-Bekasi-Jakarta. Tetapi setelah didesak, Tutuko baru mengakui adanya pengurangan air ke masyarakat. "Ada pengurangan, tetapi tidak signifikan," katanya. Dalam satu bulan terakhir, sejumlah warga mulai mengeluh kekurangan pasokan air bersih dari PAM. Warga hanya mendapatkan air dalam waktu dua jam pada tengah malam. Itu pun volume air yang diperoleh sangat terbatas. Akibat kekurangan pasokan air dari PAM, ditambah dengan sumur air tanah yang sudah sangat terbatas, warga terpaksa harus menghemat air. (PIN) Post Date : 06 September 2006 |