|
JAKARTA---Pemprov DKI telah menyiapkan 400 lokasi penampung pengungsi korban banjir. Hujan yang turun selama dua hari ini di wilayah Jadebotabek telah menyebabkan terjadinya banjir, khususnya di Jakarta. Beberapa wilayah di ibukota ini kini tergenang air dengan ketinggian mencapai 30-50 centimeter. Saat ini menurut Sekretaris Satkorlak PBP (Penanganan banjir dan Pengungsi) DKI Jakarta Soebagyo, ketinggian permukaan air di delapan dari sepuluh pintu air di ibukota sudah melewati batas normal. ''Karena itu Pemda DKI menyatakan ibukota memasuki status siaga tiga banjir.'' ujarnya, Selasa (18/1). Bahkan, jika hujan terjadi terus-menerus, tidak tertutup kemungkinan, Jakarta akan memasuki status siaga II. Karena itu, ia meminta agar warga bersiap-siap untuk mengungsi jika terjadi banjir. Berdasarkan perkiraan BMG, kata Soebagyo, dalam beberapa waktu ke depan, Jakarta masih akan diguyur hujan deras dan berlangsung cukup lama. Saat ini naiknya permukaan air di ibukota terjadi karena hujan lokal, dan belum ditambah kiriman air dari kawasan Bopuncur. Jika kiriman air dari Bopuncur datang, maka besar kemungkinan banjir yang lebih besar akan melanda daerah Jakarta. Karena itu, lanjut Soebagyo, masyarakat diminta mewaspadai datangnya banjir. Terutama mereka yang tinggal di 78 kelurahan rawan banjir yang tersebar di 38 kecamatan. Bagi warga yang tingal di daerah rawan banjir, Soebagyo meminta agar bersiap mengungsi ke lokasi penampungan yang sudah dipersiapkan. ''Pokoknya kalau terjadi genangan, dan airnya tidak surut dalam tiga jam, sebaiknya warga bersiap mengungsi,''tegasnya. Saat ini, Pemda DKI sudah menyediakan sekitar 400 lokasi penampungan yang tersebar di kawasan rawan banjir di seluruh ibukota. Selain itu juga disipakan peralatan untuk evakuasi warga seperti perahu karet. Alat-alat ini, sudah disebar di kantor pemerintahan, mulai tingkat kelurahan hingga di wali kota. Evakuasi, akan dilakukan begitu ibukota memasuki status siaga II dengan adanya wilayah yang sudah terkena banjir. Ia mengakui saat ini memang belum terjadi banjir, namun tiga wilayah di ibukota sudah tergenang air cukup tinggi. Wilayah tersebut adalah Palmerah dan Jatipulo, Jakarta Barat, yang genangan airnya setinggi 40 cm, dan kawasan Duren Sawit, Jaktim yang genangannya mencapai 30 cm. Namun menjelang siang hari, genangan dan ketinggian permukaan air di beberapa pintu air mulai menurun, meski masih ada yang tetap tinggi. Di sejumlah wilayah Jakarta Timur juga dilanda banjir seperti Kampung Melayu, Cawang, dan Cililitan. Cawang, merupakan salah satu wilayah yang sering mengalami banjir. Berdasarkan pantauan, sampai Selasa siang, tiga RT yang berada di wilayah RW 02 Gang Arus, Cawang, masih terendam air dengan ketinggian 50 cm. Menurut penuturan beberapa warga di wilayah itu, sejak Senin malam air di Kali Ciliwung yang melintas di belakang rumah mereka di RT 10, RT 11, dan RT 12 tersebut meluap. ''Airnya sampai masuk ke dalam dapur saya setinggi mata kaki,'' ungkap Heri, warga yang tinggal di Gang Arus RT 12 RW 02, Cawang. Wilayah yang juga terendam air adalah Kampung Pulo RT 02 RW 02 Kelurahan Kampung Melayu. Menurut data posko banjir Sudin PU Air Jaktim Timur, ketinggian genangan air di wilayah ini mencapai 30 cm. Sementara itu untuk mengantisipasi banjir besar yang sering melanda beberapa wilayah di Jakarta Timur, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur telah menyediakan sedikitnya 12 lokasi penampungan bagi korban banjir. Jakarta Utara, juga tak luput dari banjir. Hampir seluruh wilayah di enam Kecamatan di Jakarta Utara terendam air. Rata-rata genangan air setinggi 20 cm. Beberapa daerah yang tergenang air adalah Kelurahan Sunter Jaya, (40 cm) di sekitar jalan raya Danau Sunter Selatan. Di Pademangan Barat, jalan Budi Mulya (55 cm), di Marunda, Kelapa Gading, sekitar jalan Biru Laut Timur dan Perintis Kemerdekaan (10), di Ancol, daerah Kampung Bandan (20 cm), dan Cilincing (30 cm) Acuan Menurut Pimpro Proyek Induk Pengembangan Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Bambang Sucipto Yuono kondisi siaga tiga dapat menyebabkan terjadinya genangan air dan banjir di beberapa titik wilayah rawan banjir maupun genangan air yang berada di sekitar Pintu Air Manggarai, Pintu Air MT Haryono, dan Pintu Air Sawangan. ''Dengan ketinggian air di Pintu Air MT Haryono segitu, bisa di pastikan saat ini wilayah-wilayah seperti Kampung Melayu dan Gang Arus Cawang mengalami banjir.'' Disebutkan, 78 titik rawan banjir di ibukota pada 2001 masih dapat dijadikan data acuan bagi pemerintah dan masyarakat dalam mengantisipasi datangnya banjir. ''Daerah-daerah yang diperkirakan rawan banjir untuk tahun 2005 ini masih sama dengan data 2001 lalu.'' Menurut Seobagyo, derdasarkan informasi satkorlak, pada pukul 14.00 WIB, data menunjukkan ketinggian air di pintu air Sunter Hulu masih di bawah normal yaitu 120 cm. Pintu air Pesanggrahan 130 cm (normalnya 150 cm). Di pintu air Manggarai, ketinggian permukaan air mencapai 760 cm (normalnya 750). Pintu air Karet, ketinggian 520 (normalnya 450), pintu air Cipinang Hulu, ketinggian mencapai 160 cm (normalnya 150). Di pintu air Krukut Hulu, ketinggian air mencapai 160 cm (normalnya 100 cm). Sementara ketinggian air di pintu air Angke Hulu mencapai 150 cm (normalnya 100 cm). Menurut dia, ketinggian permuakaan air laut pun meningkat. Data terakhir pukul 10.00 WIB menunjukkan ketinggian permukaan air laut mencapai 135 cm. Padahal normalnya 100-120 cm. Kondisi air laut itu diperkirakan akan terus naik hingga di atas 200 cm. Melihat kondisi itu semua petugas diminta siaga 24 jam di posko masing-masing. ''Sudah diinstruksikan semua jajaran untuk berada di posko dan melakukan monitoring,'' ujarnya. Lokasi penampungan korban banjir di Jaktim Kelurahan Kampung Rambutan (sekretariat RW 07), Kelurahan Makasar (Gedung SKKT Kelurahan Makasar), Kelurahan Halim PK (sekretariat RW 09), Kelurahan Cipinang Melayu (sekretariat RW 07), Kelurahan Kramatjati (sekretariat RW 10), Kelurahan Cililitan (sekretariat RW 06), Kelurahan Cawang (sekretariat RW 06), Kelurahan Dukuh (SKTT Ujung Menteng), Kelurahan Ujung Menteng (sekretariat RW 02), Kelurahan Rawa Teratai (sekretariat RW 02), Kelurahan Cakung Barat (sekretariat RW 03), dan Kelurahan Kayu Putih (SKTT Kayu Putih). ( 02/c22/c25/c28 ) Post Date : 19 Januari 2005 |