|
Gunungsitoli, Kompas - Sedikitnya 74.000 warga Kecamatan Gunungsitoli, Nias, Sumatera Utara, dan sekitarnya kini kesulitan mendapatkan air bersih. Itu terjadi karena pemerintah sampai sekarang belum memperbaiki saluran utama air bersih dari Binaka ke Gunungsitoli sehingga distribusi air ke masyarakat terhambat. Kami mendapat pasokan air dari truk tangki PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Tirta Nadi, tetapi waktunya tidak menentu. Jika pipa Tirta Nadi sudah diperbaiki, kami tidak akan kesulitan air lagi, kata Sehinas Lase (40), warga Desa Bukit, Gunungsitoli, Nias, Senin (26/12). Kesulitan air bersih tidak hanya dirasakan warga. Sedikitnya 450 keluarga korban gempa, yang mengungsi di 14 titik di Gunungsitoli, juga merasakan hal sama. Pada masa darurat bencana, warga dan pengungsi mendapatkan pasokan air bersih dari organisasi nonpemerintah. Namun, sekitar dua bulan lalu bantuan berhenti, dan diambil alih PDAM Tirta Nadi. Menurut Sehinas, setiap hari warga antre di tangki bermuatan 2.500 liter air bersih yang diletakkan di rumahnya. Jika petugas PDAM tidak mengantar air, warga harus mengambil ke mata air di pegunungan atau sumur-sumur warga di dekat pantai sejauh sekitar dua kilometer. Akan tetapi, air dari sumur sering dirasakan warga kurang tawar. (ham) Post Date : 28 Desember 2005 |