Warga Gunungpati Mulai Beli Air

Sumber:Suara Merdeka - 09 Agustus 2007
Kategori:Air Minum
SEMARANG- Memasuki bulan Agustus, wilayah yang mengalami kekeringan kian meluas. Di Kecamatan Gunungpati, selain warga Kampung Jatisari, Kelurahan Pongangan dan warga Kampung Kalialang Baru, Kelurahan Sukorejo, kesulitan air juga dialami sebagian warga di Kelurahan Pakintelan, terutama yang tinggal di RT 3 dan RT 4 RW 1.

Sejak dua bulan terakhir, air sendang di kampung itu susut. Warga harus antre untuk mendapat pembagian air yang terbatas tersebut. Jika pada musim penghujan, air yang dialirkan ke permukiman menggunakan pompa itu berlangsung 24 jam, kini hanya 2 jam.

''Ya, sekarang ini air sendang hanya kuat disedot selama dua jam, yakni mulai pukul 05:30 sampai 07:30. Untuk itu, air harus dijatah,'' kata Rumiyanto (46) warga RT 3,'' Rabu (8/8).

Jatah air yang diterima masing-masing keluarga tidak tentu. Terkadang empat pikul, adakalanya cuma dua pikul. Tentu saja, air sebanyak itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti memasak, mandi, dan mencuci. Untuk menutup kekurangan itu mereka membeli air bersih dari pedagang keliling. Warga yang tidak mampu, terpaksa harus mencari air di mata air Combrang yang berjarak sekitar 2,5 km.

''Ora wangun, ing atase Gunungpati kok sampek kangelan banyu. Iki kepriye?'' ujar Rumiyanto.

Air dibeli secara eceran atau per tangki. Untuk eceran harganya Rp 1.000/jerigen isi 20 liter. Adapun satu tangki air bersih berkapasitas 5.000 liter Rp 70.000.

Beban

Warga RT 3 dan RT 4 Kelurahan Pakintelan selama ini memang hanya bergantung pada air sendang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sumur-sumur gali yang dibuat jarang yang mengeluarkan air. Ada sumur yang kedalamannya mencapai 40 meter, tapi belum juga menghasilkan air.

Asri (55) warga lainnya, menganggap pengeluaran untuk membeli air setiap musim kemarau sebagai beban. Dia memberi gambaran, jika sehari membeli empat jerigen, dalam sebulan harus mengeluarkan Rp 120.000. ''Bagi kami, pengeluaran sebesar itu tentu saja memberatkan. Kami berharap pemerintah meringankan beban warga dengan memberi bantuan,'' ujar dia.

Bantuan yang dimaksud bisa berupa distribusi air bersih secara gratis, atau membuat sumur artesis. (H6-62)



Post Date : 09 Agustus 2007