Warga Gunung Masigit Kekurangan Air

Sumber:Kompas - 14 Mei 2010
Kategori:Air Minum

BANDUNG, KOMPAS - Warga yang tinggal di sekitar Goa Pawon, Kelurahan Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, mengeluh makin sulit mendapatkan air bersih. Volume dua sumber air yang ditemui di sekitar goa semakin surut dari tahun ke tahun. Warga menduga hal itu berkaitan dengan makin masifnya penambangan batu kapur di kawasan karst Citatah.

"Sumber air dari pori-pori Gunung Pawon mungkin tertutupi akibat ledakan batu kapur yang terus terjadi. Akibatnya, sumber air tidak mengalir deras," kata Ecep Suhaya (54), tokoh masyarakat sekitar Goa Pawon, Kamis (13/5) saat ditemui di Goa Pawon.

Selama ini sekitar 40 keluarga mengambil air dari sumber air yang berjarak sekitar 200 meter dari kaki goa. Namun, kondisi air pada musim hujan keruh karena longsoran lumpur dan kapur. Adapun pada musim kemarau volume air susut. Untuk mencegah krisis air berlanjut, warga berharap penambangan kapur dikurangi.

Ahli geografi, T Bachtiar, beberapa waktu lalu, mengatakan, kawasan karst berperan besar mengatur daur hidrologi. Batuan kapur memiliki kemampuan menyimpan air sehingga banyak sumber air di kawasan karst. Perusakan kawasan karst secara besar-besaran mengancam pasokan air bersih bagi warga sekitar.

Namun, sejumlah pengusaha menilai mustahil menghentikan sepenuhnya aktivitas penambangan batu kapur di kawasan karst Citatah. Sebab, hampir 80 persen warga menggantungkan hidup pada pengolahan kapur. "Jika penambangan harus dihentikan, kami harap pemerintah menyediakan solusi berupa lapangan kerja yang layak bagi warga," kata Adin Sutisna, warga lain.

Meskipun penambangan kapur di area Gunung Masigit dilarang sejak setahun lalu, dampak perusakan itu dirasakan warga hingga sekarang. Penambangan di kawasan lain pun semakin tidak terkendali menggunakan peledak. (REK)



Post Date : 14 Mei 2010