[PROBOLINGGO] Sejumlah 11.400 jiwa warga Desa Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur mulai akhir tahun ini akan bisa menikmati air bersih dengan harga yang lebih murah.
Sebelumnya, penduduk desa berupa pulau yang ditempuh sekitar 30 menit dengan kapal kecil dari ibukota Probolinggo itu harus mendatangkan air bersih dari Pulau Jawa dengan harga Rp 50.000/m3.
Mereka juga harus membeli air hujan. Sementara itu, untuk mandi, mereka menggunakan air asin dari sumur air dangkal. Dengan pipa bawah air, penduduk akan menikmati air bersih dengan harga yang disepakati Rp 7.500/m3. Sementara biaya penyambungan pipa langsung ke rumah penduduk Rp 250.000/rumah.
"Selama ini, penduduk Desa Gili Ketapang merasakan ketidakadilan karena mereka harus beli air dengan harga yang sangat mahal. Jauh lebih mahal dibanding warga Jakarta, sementara penghasilan mereka lebih rendah. Karena itulah, pemerintah pusat dan Pemkab Probolinggo bekerja sama membangun sistem penyediaan air minum (SPAM) Gili Ketapang ini," kata Menteri PU, Djoko Kirmanto saat peresmian SPAM itu di Gili Ketapang, Kamis (20/8).
Pipa Transmisi
Sumber air dari Mata Air Ronggojalu, Kecamatan Dringu, Probolinggo. Dari total 10.900 meter pipa transmisi, diperlukan pemasangan pipa bawah laut sekitar 7.900 meter untuk menyeberangi Selat Madura pada kedalaman 20-23 meter di bawah permukaan laut. Biaya yang dibutuhkan Rp 15,614 miliar, masing-masing Rp 11,614 miliar dari APBN TA 2009 dan sisanya dari APBD Kabupaten Probolinggo TA 2009.
Menurut Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin, selama ini kesulitan air yg dirasakan oleh warganya, menjadi keprihatinan tersendiri.
"Karena itulah, kami berinisiatif mengusulkan pipa bawah laut ini kepada pemerintah pusat. Air yang akan disalurkan ke pulau ini dijamin kualitasnya karena berasal dari sumber air baku yg terlindungi," katanya. [N-6]
Post Date : 21 Agustus 2009
|